REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bersama Keluarga Alumni Mahasiswa FMIPA UGM (Kamipagama) menggelar pameran seni rupa, sains, dan data pertama di Indonesia.
Pameran bertajuk DATA.RT: Indonesia, Life Behind Data tersebut akan berlangsung pada 25–30 Agustus di Jogja Gallery, Yogyakarta.
Pameran DATA.RT merupakan event pertama di Indonesia yang mencampurkan seni dengan dunia sains dan teknologi. Sebanyak 43 karya dari 27 Ilmuwan lintas disiplin ditampilkan dalam pameran tersebut.
Para seniman merupakan kolaborasi dari dosen, alumni, serta mahasiswa FMIPA UGM. Karya yang akan ditampilkan beraneka ragam, dari seni rupa, visual, suara, interaktif, bahkan karya sastra.
Ketua Kamipagama, Oscar Baskoro menyebut pemilihan tema 'Indonesian Life Behind Data' memiliki makna yang sangat filosofis.
"Kadang kita melihat sebuah data hanya sebagai angka kosong. Misalnya ada data 100 orang stunting. Kita melihatnya sebagai sebuah angka di koran. Padahal 100 itu adalah 100 kehidupan,” tutur Oscar dalam sambutannya.
Rektor UGM, Ova Emilia sangat mengapresiasi pameran seni dan sains ini. Ia menyebut perkawinan antara seni dan teknologi merupakan bentuk dari sebuah kebebasan berekspresi yang tidak terprediksi.
“Steve Jobs pernah mengungkapkan, inovasi yang cemerlang selalu ada kolaborasi antara teknologi dan seni,” ujar Ova.
Sementara itu, Eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dalam sambutannya yang dilakukan daring menyebut bahwa pameran ini merupakan simbol semangat perubahan zaman.
“Hari ini seni hadir mengubah data dari sekedar angka menjadi pengalaman yang menyentuh, yang dapat membuka mata kita pada makna kehidupan," ujar Wishnutama.
Pada kesempatan tersebut Wishnutama menyebut kemerdekaan bukan hanya membicarakan kedaulatan politik dan wilayah, tetapi juga data. "Di sinilah data dan sains berperan sebagai narasi baru yang diwujudkan dalam seni," katanya.