
PT Erajaya Swasembada (ERAA) akan membagikan dividen sebesar Rp 19 per lembar sahamnya. Dengan begitu, total jumlah dividen yang dibagikan oleh ERAA mencapai Rp 299.886.213.100.
Dividen tersebut merupakan dividen untuk tahun buku 2024. Wakil Direktur Utama ERAA Hasan Aula menjelaskan hal ini sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar sebelum Public Expose ERAA pada Selasa (10/6).
“Hasil dari pada RUPS hari ini adalah tentunya tadi kita umumkan ada pembagian dividen Rp 19 per saham ya. Kita sudah announce, jadi semoga bisa memberikan tembak balik,” kata Hasan dalam Public Expose Erajaya secara daring, Selasa (10/6).
Terkait target, meski laba bersih atau net profit ERAA di kuartal I 2025 sebesar Rp 212 miliar turun 22,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Hasan optimis di target kuartal selanjutnya bisa dicapai dengan sudah mulai dijualnya iPhone 16.

Sebelumnya salah satu penyebab perlambatan laba bersih adalah iPhone 16 yang sempat tak bisa dijual di Indonesia, karena produk buatan Apple itu terkendala persoalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan pelunasan investasi. Seri iPhone 16 sendiri baru bisa dijual di Indonesia pada 11 April 2025.
“Semoga iPhone berikutnya kita juga bisa luncurkan sesuai dengan target. Biasanya yang dilakukan di kuartal III atau kuartal IV awal. Semoga tetap memberikan dampak positif dan pertumbuhan bisnis kita ya,” ujarnya.
Hasan juga optimis kinerja keuangan ERAA bisa tetap tumbuh dalam sampai tahun depan meski terdapat situasi ekonomi dan perang tarif Amerika Serikat. Untuk itu, ERAA tetap akan mengembangkan jaringan retailnya dengan penuh prinsip kehati-hatian.
“Artinya kita benar-benar banyak melihat, menganalisa sebelum kita mengambil keputusan untuk the real action of buka outlet tersebut,” kata Hasan.
“Kita menganggap tahun ini adalah sebenarnya tahun untuk ancang-ancang untuk 2026. Artinya keadaan makro ekonominya diharapkan membaik di 2026, kita ancang-ancangnya di 2025. Artinya pembukaan toko mungkin kita mundurkan di kuartal 3, kuartal 4 tahun ini,” lanjutnya.
Perihal kinerja keuangan di kuartal I 2025, gross profit ERAA kuartal I 2025 juga melambat 2,3 persen (yoy), dari Rp 1,83 triliun pada kuartal I 2024 menjadi Rp 1,79 triliun di kuartal I 2025.
Untuk net sales dibanding kuartal I 2024 juga turun 4,6 persen dari Rp 16,65 triliun ke Rp 15,88 triliun. Operating profit juga turun 18,3 persen (yoy) dari Rp 529 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 432 miliar pada kuartal I 2025.