Produsen pesawat asal Swiss, Pilatus mengumumkan menghentikan sementara pengiriman jet bisnis PC-12 dan PC-24 ke Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil setelah tarif impor dari AS disebut sangat merugikan perusahaan itu.
Dikutip dari Reuters, Minggu (9/8), keputusan ini muncul sehari setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor sebesar 39 persen untuk barang-barang asal Swiss. Hal ini juga memicu kekhawatiran ekonomi dan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di Swiss.
Saat ini, AS merupakan pasar utama bagi Pilatus yang menjadi tujuan dari sekitar 40 persen dari produksi tahunan pesawat jenis PC-12 dan PC-24.
“Tarif bea masuk baru yang diberlakukan otoritas AS menimbulkan kerugian kompetitif yang signifikan bagi Pilatus,” kata perusahaan yang berbasis di Stans, Swiss tengah itu.
Pilatus juga menjelaskan bahwa adanya biaya tarif tambahan yang besar dan kerugian kompetitif dibanding produsen AS maupun Eropa telah memicu ketidakpastian di kalangan pelanggan.
Perusahaan itu kii mempertimbangkan untuk mengalihkan pengiriman ke pasar lain. Selain itu, Pilatus mempercepat rencana memperluas produksi di AS termasuk pembangunan pabrik perakitan di Sarasota, Florida.
Saat ini, pemerintah Swiss juga sedang melanjutkan pembicaraan untuk menurunkan hambatan dagang. Sementara itu, ekonom juga memperingatkan risiko PHK karena banyak perusahaan terancam kehilangan akses ke pasar AS.
Kini, Pilatus menegaskan bahwa perusahaan sedang berusaha untuk menjaga perusahaan agar tak melakukan PHK terhadap 3.000 karyawan di sana. Opsi yang saat ini dipertimbangkan juga meliputi opsi kerja paruh waktu atau penyesuaian jumlah pegawai.