
MANADO - Sejumlah warga Kelurahan Bitung Karangria, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang sebelumnya mendiami lahan milik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), perlahan mulai menertibkan aset mereka sendiri.
Mereka mulai memindahkan barang-barang yang dirasa berharga dan masih bisa digunakan ke rumah keluarga atau kerabat terdekat yang bersedia menampung barang-barang itu.
Menurut warga, mereka kini diberikan waktu oleh Pemkab Bolmong selama satu bulan ke depan untuk melakukan penertiban barang mereka secara mandiri.
"Sekarang barang-barang kami dipindahkan ke rumah keluarga. Itu paling aman karena ada pada keluarga atau kerabat dekat," ujar Ina, salah satu warga.
Namun demikian, Ina mengaku jika yang bisa dipindahkan hanya barang-barang mereka. Tetapi mereka hingga kini masih kebingungan untuk mencari rumah baru untuk mereka tinggali.
Menurutnya, dia dan warga lainnya memang mengaku tak memiliki hak di tanah tersebut, namun status mereka sebagai warga Kota Manado, harusnya juga diperhatikan.
"Kami sudah tinggal selama puluhan tahun di sini dan telah menjadi warga Kota Manado yang sah. Kami terdata, memiliki KTP serta ikut serta dalam pemilihan. Sekarang kami tak tahu harus tinggal di mana," ujar Ina dan beberapa warga lainnya.
Lebih lanjut, Ina berharap ada kepedulian dari Pemerintah Kota Manado terhadap mereka. Diakuinya, dia dan warga lainnya sangat berharap ada solusi untuk masalah tempat tinggal mereka.
“Kami kan warga Manado juga. Jadi kalau bisa pemerintah Manado boleh melihat keberadaan kami dan bantu memberikan solusi,” katanya kembali.
Sementara, Asisten Satu Kota Manado, Julises Oehlers, menjelaskan jika pemerintah sementara berupaya memfasilitasi para pelaku usaha di Bitung Karangria untuk mendapatkan tempat berdagang baru.
Sedangkan untuk rumah tempat tinggal, Julises menyebut hingga saat ini pemerintah masih perlu melakukan diskusi dan menemukan langkah yang lebih tepat.
“Untuk tempat tinggal, ini akan disampaikan kepada pimpinan kita, tetapi memang perlu adanya perencanaan,” kata Julises kembali.