REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Sumatra Utara (Sumut) pada Ahad (10/8). Prakirawan BBMKG Wilayah I, Putri Diana, di Medan, Sabtu, mengatakan cuaca di sebagian wilayah Sumut pada Ahad (10/8), diperkirakan hujan pada pagi hingga malam hari yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Secara umum, cuaca pada pagi hari diperkirakan hujan dengan intensitas ringan di Nias Selatan, Nias, Nias Utara, Mandailing Natal, Nias Barat, Sibolga, Padang Lawas, Humbang Hasundutan, Gunungsitoli, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan sekitarnya.
Sementara pada siang hingga sore hari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Sumut. Hujan sedang dapat terjadi di Langkat, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Deli Serdang, Padang Lawas Utara, dan sekitarnya.
Pada malam hari, cuaca berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang di Deli Serdang, Pakpak Bharat, Samosir, Dairi, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, dan Medan. Adapun pada dini hari berpotensi hujan lebat di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Utara.
“Waspadai potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di lereng timur, pantai timur, pegunungan, lereng barat, dan pantai barat Sumatra Utara. Kondisi ini dapat menyebabkan banjir, longsor, dan bencana hidrometeorologis lainnya,” katanya.
Sementara itu, Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Dasmian Sulviani, menyebutkan gelombang tinggi berpotensi menerjang sejumlah perairan di Sumut pada 10–12 Agustus 2025.
Tinggi gelombang 1,25–2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Barat Sumatera Utara, Perairan Barat Kepulauan Nias, Perairan Barat Kepulauan Batu, Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, dan Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 4–13 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur hingga barat daya dengan kecepatan 4–22 knot.
sumber : Antara