Penampilan mereka menjadi puncak Nex Gen. Hal ini diumumkan oleh Eve, karakter AI yang berinteraksi dengan penonton di antara lagu-lagu BMTH.
"Terima kasih telah bertahan cukup lama untuk menyaksikan akhir dari program penelitian Nex Gen," kata Eve di awal konser.
"Malam ini menandai eksperimen terakhir saya. Sebentar lagi saya memiliki cukup data untuk memanen setiap jiwa manusia di planet ini," lanjut Eve.
Bagi Bring Me The Horizon, tampil di Reading Festival punya makna historis.
Konser ini tidak hanya menjadi penutup bagi band, tetapi juga pengingat sejarah panjang mereka dengan festival ikonik tersebut.
Vokalis Oliver Sykes mengenang penampilan mereka di festival itu pada 2008, ketika menjadi pengganti Slipknot dan Avenged Sevenfold yang batal tampil.
"Kami sangat mengecewakan bagi Inggris saat itu," canda Sykes di atas panggung.
Malam itu, BMTH membawakan daftar lagu yang merangkum perjalanan karier mereka. Seperti DArkSide, MANTRA, Happy Song, Teardrops, AmEN!, Kool-Aid, Shadow Moses, Kingslayer dan Antivist (with fan Lily). Ada juga lagu Follow You, LosT, Can You Feel My Heart, Drown hingga Throne.
Oli dan kawan-kawan sempat mengejutkan penonton saat membawakan lagu hit Oasis, Wonderwall, dengan aransemen khas mereka sendiri.
Namun, momen yang paling menarik perhatian justru tersaji saat lagu terakhir, Throne. Sepanjang membawakan lagu tersebut, bendera Palestina dikibarkan di atas panggung sebagai bentuk dukungan BMTH untuk Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Meski tak ada speech, para personel BMTH terlihat bersemangat dan ikut mengibarkan bendera Palestina. Sebuah sikap simbolis yang tegas untuk menyatakan keberpihakan mereka.
Bring Me The Horizon bukan satu-satunya band yang menunjukkan dukungan untuk Palestina selama Reading Festival.
Band rock asal Australia, Amyl & The Sniffers, juga membuat pernyataan yang penuh semangat, mengatakan bahwa hati mereka bersama rakyat Palestina.
Begitu pula dengan Enter Shikari, di mana vokalis Rou Reynolds menyatakan, "Dokter dibunuh, dilukai, ditahan. Anak-anak ditembak di kepala oleh sniper. Harus diulang lagi bahwa ini bukan sebuah tragedi. Ini adalah kejahatan perang," seri vokalis Rou.