Masyarakat Pati Bersatu mengumpulkan donasi untuk demonstrasi ke gedung KPK di Jakarta. Demo itu meminta KPK untuk segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api.
Donasi dikumpulkan sejak 19 Agustus 2025 dan digelar di depan kantor Bupati Pati. Hingga 24 Agustus 2025 donasi yang terkumpul mencapai Rp 148.625.999.
"Tadi malam jam 00.00 kita sudah berhasil menghitung hariannya. Tadi malam itu dapatnya Rp 31 jutaan. Detailnya di papan itu. Totalnya sampai hari ini ada sekitar Rp 148 juta," kata Koordinator aksi, Teguh Istiyanto, Senin (25/8).
Menurut Teguh, antusias warga untuk memberikan donasi sangat tinggi. Makanya, dia sangat berterima kasih kepada warga Pati yang sudah mempercayakan donasinya untuk mendukung demo di KPK tersebut.
"Kami sangat berterima kasih kepada warga Pati yang sudah mempercayakan kami, ikut mendukung kami, dan ikut berjuang bersama kami," kata Teguh.
Tegus menegaskan pihaknya tidak pernah mendatangi warga untuk meminta donasi. Tapi wargalah yang datang ke posko untuk memberikan donasi.
"Mohon diingat, kami tidak meminta. Kami menolak meminta-minta menuju rumah-rumah atau mendatangi. Karena kita ingin membuktikan bahwa kita didukung oleh warga dan warga yang memberikan donasi itu murni dari hati dengan dia berinisiatif sendiri datang ke posko," tegas Teguh.
Untuk jumlah peserta aksi ke Jakarta, Teguh mengatakan belum bisa memastikan. Namun setidaknya saat ini sudah ada 500 orang yang siap berangkat ke Jakarta untuk demo tersebut.
"Kalau riilnya belum bisa menyampaikan, tapi dari koordinator masing-masing kecamatan, menyampaikan jumlahnya ada yang 300 orang, ada yang 500 orang. Cuma karena koordinator ada banyak kerjaan, rekapannya belum kami terima," ujar dia.
Teguh mengungkapkan, pihaknya harus memangkas jumlah hari untuk aksi di Jakarta. Awalnya, Masyarakat Pati Bersatu menjadwalkan keberangkatan ke Jakarta pada 31 Agustus 2025, kemudian 1 September istirahat, 2 September aksi di KPK, dan 3 September bertemu Presiden Prabowo Subianto.
"Berhubung biaya sewa bus untuk empat hari itu membengkak. Kita lihat dana yang terkumpul, kita kemarin ada perubahan menjadi tiga hari. Jadi besok rencananya kita berangkat tanggal 1 September, kemudian langsung tanggal 2 September aksi di KPK," pungkas Teguh.