Managing Director Boeing untuk pemasaran di wilayah Asia Timur Laut, Asia Tenggara, dan Oseania, Dave Schulte, menyatakan bahwa pesawat tersebut ditargetkan akan mulai melakukan pengiriman pertama dan resmi beroperasi pada 2026.
“(Boeing) 777X sudah menjadi salah satu pesawat populer secara global dengan sekitar 579 pesanan dan komitmen hingga sekarang. Saya sangat antusias melihat pesawat ini mulai beroperasi tahun depan (2026),” ucap Dave dalam media briefing di Menara Astra, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).
Dave menjelaskan bahwa pesawat tersebut dikembangkan dengan desain sayap terbaru yang mengoptimalkan efisiensi aerodinamika melalui teknologi folding wingtips di ujung sayap, sehingga memungkinkan 777X beroperasi di bandara-bandara yang ada saat ini, termasuk kategori kode I, sekaligus menawarkan efisiensi ekonomi dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.
Ia pun menuturkan bahwa pesawat tersebut memiliki potensi besar bila dioperasikan dari Indonesia karena dinilai ideal untuk mengangkut lebih dari 400 penumpang menuju pasar besar di Eropa, sekaligus menghubungkan Indonesia dengan benua tersebut.
“Misalnya, jika terbang dari Bali, pesawat ini ideal untuk membawa lebih dari 400 penumpang menuju pasar besar di Eropa, sekaligus menghubungkan Indonesia dengan benua tersebut,” jelas Dave.
Selain efisiensi dan kapasitasnya, Dave menjelaskan bahwa 777X menawarkan biaya per kursi terendah dibanding pesawat berbadan lebar lainnya. Kapasitas kargo yang besar juga disebut menjadi keunggulan tambahan karena memungkinkan maskapai memperoleh pendapatan dari ruang kargo di bagian bawah badan pesawat.
“Keunggulan lainnya, pesawat ini memiliki jejak kebisingan 40 persen lebih rendah dibanding pesawat empat mesin yang akan digantikannya, dengan efisiensi dua mesin yang lebih hemat,” kata Dave.