REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menargetkan pemasangan sambungan listrik gratis berkapasitas 450 volt-ampere (VA) bagi 1.000 warga miskin di wilayahnya pada 2025. Pemprov Jateng sudah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk proses pemasangan tersebut.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng, Agus Sugiharto, mengungkapkan, program pemasangan listrik gratis bagi warga miskin dilakukan Pemprov Jateng bekerja sama dengan PT PLN. "Pemasangannya dari dana APBD Provinsi Jateng, bekerja sama dengan PT PLN," kata Agus seusai mendampingi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menerima kunjungan General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng-DIY, Bramantyo Agung Pambudi, di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (26/8/2025).
Agus menerangkan, program pemasangan aliran listrik gratis berkapasitas 450 VA bagi warga miskin di Jateng sudah dilaksanakan sejak 2014. Hingga tahun ini, jumlah warga miskin yang sudah menikmati pemasangan sambungan listrik gratis mencapai 87 ribu. "Yang tahun 2025 lewat APBD hanya 1.000," ucapnya.
Dia mengapresiasi PT PLN yang terus membantu Pemprov Jateng melaksanakan program pemasangan sambungan listrik gratis. "Sampai tahun ini pun PLN tetap support, memberikan kemudahan-kemudahan di dalam pemasangan untuk warga miskin kita dengan meteran yang prabayar," kata Agus.
Agus menjelaskan, meteran prabayar sengaja dipilih agar warga penerima manfaat dapat menyesuaikan kemampuannya dalam membayar tagihan. "Kan ada yang pascabayar, yang bulanan. Kalau yang bulanan itu kan, tiga bulan tidak bayar dicabut. Sedangkan warga miskin kita tidak semua mampu membayar listrik on time karena kondisi ekonomi," ujarnya.
"Maka kita tetap minta dispensasi kepada PLN supaya meterannya itu tetap meteran prabayar, dan 450 (VA) itu juga dijaga supaya warga miskin kita tetap bisa menikmati listrik, tapi sesuai dengan kemampuan," tambah Agus.
Agus mengungkapkan, Pemprov Jateng masih akan melaksanakan program pemasangan sambungan listrik gratis bagi warga miskin pada 2026. Target pemasangan tahun depan lebih tinggi, yakni mencapai 9.000.