Fenomena Rokok Ilegal yang Justru Diminati Kalangan Anak Muda di Palembang

Di Indonesia, rokok menjadi salah satu komoditi yang memiliki pajak besar baik itu melalui cukai dari pemerintah pusat ataupun pajak daerah oleh pemerintah provinsi.

Bukan tanpa alasan, rokok dikenakan pajak tinggi sebab untuk menekan angka konsumsi rokok di kalangan masyarakat termasuk di Kota Palembang.

Namun, saat ini telah beredar rokok ilegal yang diperjualbelikan dan lolos pajak.

Di dalam platform Facebook, di Kota Palembang menjual beberapa merek rokok ilegal dimulai dari Rp 75 ribu per lusinnya. Dalam 1 lusin terdiri dari 12 bungkus rokok.

Fenomena peredaran rokok ilegal ini semakin diminati oleh beberapa anak muda yang ada di Kota Palembang karena jauh lebih murah ketimbang rokok legal umumnya.

Hakim (25) merupakan anak muda yang bekerja sebagai pegiat seni di Kota Palembang. Beliau merupakan salah satu anak muda pengguna rokok ilegal.

Dalam perbincangan bersamanya, ia mengatakan bahwa alasan ia mengkonsumsi rokok ilegal tersebut sebab harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan rokok legal yang dijual di supermarket.

"Saya sudah kecanduan merokok, jadi saya mencari solusi agar saya tetap merokok tapi tidak banyak mengeluarkan uang. Alhasil, saya mencari rokok ilegal untuk saya konsumsi," ujar dia.

Hakim mulai mengkonsumsi rokok ilegal dari tahun 2020. Sudah banyak merek rokok yang telah ia cicipi.

Namun, ia mengaku bahwa rokok ilegal mengalami gejolak ketersediaan, maksudnya tidak selalu rokok tersebut muncul di pasar yang menjual.

"Tetapi terkadang rokok ilegal merek tertentu, banyak yang kosong stoknya, dan hal tersebut cukup lama. Bisa sampai 3 bulan tidak beredar di pasaran," katanya.

Ia sendiri pernah mengalami gejolak tersebut. Ketika rokok yang biasa ia konsumsi tidak beredar di pasaran, maka ia akan mencari rokok ilegal lain yang cocok dengannya.

Anak muda Palembang yang lain, Mamad (23), mengatakan bahwa selama ia mengkonsumsi rokok ilegal tersebut, dirinya seringkali sesak napas.

"Kalau rokok ilegal sering sekali saya sesak napas. Hampir semua rokok ilegal yang saya cicipi tidak memiliki rasa yang pas," ujar dia.

Lalu, ia juga mengaku, tembakau dari rokok ilegal pun berbeda dengan tembakau rokok legal pada umumnya.

"Kalau tembakau di rokok ilegal itu seperti serbuk. Kualitasnya jauh berbeda dari rokok yang biasa dijual di supermarket," pungkasnya.

Meski begitu, Ahmad, hingga kini masih mengkonsumsi rokok ilegal karena harganya yang lebih murah.