Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp910 miliar pada pekan ketiga bulan ini. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp910 miliar pada pekan ketiga bulan ini, yakni periode transaksi 19–21 Agustus 2025. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025), merinci jumlah tersebut terdiri atas modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp2,31 triliun.
Sementara modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp620 miliar dan Rp780 miliar. Dengan demikian, total modal asing masuk bersih menjadi Rp910 miliar.
Sejak awal tahun hingga 21 Agustus 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing tercatat Rp52,99 triliun dan Rp85,83 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp71,63 triliun.
Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia lima tahun tercatat turun dari 67,72 basis poin (bps) pada 14 Agustus 2025 menjadi 66,97 bps pada 21 Agustus 2025.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah di level Rp16.345 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (22/8/2025), dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (21/8/2025) di level Rp16.280 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat ke level 98,62 pada akhir perdagangan Kamis. DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang utama, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Imbal hasil (yield) SBN 10 tahun tercatat turun ke level 6,30 persen pada Jumat pagi, dari sebelumnya 6,32 persen pada akhir perdagangan Kamis. Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,328 persen pada akhir perdagangan Kamis.
Bank Indonesia menyampaikan pihaknya terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
sumber : Antara