Bank Dunia: Data BPS Paling Tepat Ukur Tingkat Kemiskinan RI

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 REUTERS/BeawihartaSeorang pemuda berjalan di atas puing-puing perahu kayu dengan latar gedung di Jakarta Utara, Indonesia. Foto: REUTERS/Beawiharta

Bank Dunia resmi memperbarui garis kemiskinan global tahun ini. Dalam laman resminya, lembaga tersebut menegaskan pentingnya pembaruan ini untuk memastikan pengukuran kemiskinan tetap mencerminkan kondisi global terkini. Langkah ini membuat sebagian besar negara, termasuk Indonesia, melihat lonjakan signifikan dalam angka kemiskinan berdasarkan standar internasional.

Tiga garis kemiskinan internasional yang kini digunakan masing-masing mencerminkan standar hidup di negara berpendapatan rendah, menengah ke bawah (LMIC), dan menengah ke atas (UMIC). Untuk Indonesia, hasilnya mencolok, sebanyak 5,4 persen penduduk tergolong miskin secara ekstrem (berdasarkan standar negara berpendapatan rendah), 19,9 persen tergolong miskin menurut standar LMIC, dan 68,3 persen menurut garis UMIC.

Namun, angka-angka ini tidak berarti bahwa kemiskinan di Indonesia memburuk. Angka yang tampak lebih tinggi tersebut justru mencerminkan ambang batas yang juga meningkat secara global, seiring dengan meningkatnya standar hidup minimum yang diterapkan banyak negara.

Di tengah kompleksitas standar dan garis kemiskinan ini, Bank Dunia menekankan, garis kemiskinan nasional Indonesia yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) tetap menjadi tolok ukur paling relevan untuk perumusan kebijakan dalam negeri.

“Untuk pertanyaan-pertanyaan mengenai kebijakan nasional di Indonesia, garis kemiskinan nasional dan statistik kemiskinan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah yang paling tepat sebagai tolok ukur,” tulis Bank Dunia dalam laporan Bank Dunia Memperbarui Garis Kemiskinan Global: Indonesia, dikutip Minggu (22/6).

Garis kemiskinan resmi Indonesia sendiri ditetapkan secara provinsi, dan dibedakan antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Per September 2024, tingkat kemiskinan nasional tercatat sebesar 8,57 persen.

Garis kemiskinan ekstrem internasional yang baru, untuk negara-negara berpendapatan rendah, kini ditetapkan sebesar USD 3 per hari (setara dengan sekitar Rp 546.400 per bulan setelah memperhitungkan biaya hidup di Indonesia). Dalam hal ini, Bank Dunia menggunakan data yang sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengukur kemiskinan, yaitu data SUSENAS. Namun, pendekatannya berbeda.

“Bank Dunia menggunakan survei resmi nasional, SUSENAS, untuk mengukur kemiskinan pada garis kemiskinan internasional, sumber data yang sama yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk statistik kemiskinan nasional,” ungkapnya.

Perbedaannya terletak pada penyesuaian harga yang dilakukan oleh Bank Dunia dari aspek waktu, lokasi geografis, hingga antarnegara, sesuatu yang tidak diterapkan dalam garis nasional.

Dua garis kemiskinan internasional lainnya didefinisikan sebagai nilai tipikal garis kemiskinan nasional di antara negara-negara LMIC, yang ditetapkan sebesar USD 4,20 per hari (sekitar Rp 765.000 per orang per bulan), dan di antara negara-negara UMIC sebesar USD 8,30 per hari (sekitar Rp 1.512.000 per orang per bulan).

Penting untuk dicatat bahwa pengukuran kemiskinan dengan standar internasional bertujuan untuk melihat posisi Indonesia secara global, bukan sebagai dasar kebijakan dalam negeri.

“Garis kemiskinan internasional yang diterbitkan oleh Bank Dunia sesuai digunakan untuk memantau kemiskinan global dan membandingkan Indonesia dengan negara lain atau standar global,” kata Bank Dunia.

Perubahan garis kemiskinan global ini juga bertepatan dengan transisi Indonesia yang kini diklasifikasikan sebagai negara berpendapatan menengah ke atas (UMIC) sejak 2023. Dalam kelompok ini, terdapat negara-negara dengan PDB per kapita hingga USD 14.005 dolar hampir tiga kali lipat dari PDB Indonesia yang masih di angka USD 4.810 dolar.

Dengan lonjakan standar, lebih banyak penduduk Indonesia yang kini dikategorikan sebagai miskin menurut garis UMIC, dibandingkan saat Indonesia masih berada di kelas LMIC. Meski demikian, kemajuan jangka panjang Indonesia tetap diakui.

“Kemajuan Indonesia yang stabil dalam mengurangi kemiskinan selama empat dekade merupakan sebuah pola yang menonjol dalam definisi yang digunakan sebelumnya dan tetap menonjol menggunakan garis kemiskinan terbaru,” tulis Bank Dunia.

Read Entire Article