Dalam pidatonya di sidang tahunan MPR RI, Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung fenomena pengibaran bendera One Piece sebagai sebuah bentuk kritikan baru. Hal ini ramai dilakukan menyambut HUT ke-80 RI.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut pengibaran bendera One Piece merupakan bentuk aspirasi untuk perbaikan ke depan.
“Ya bahwa itu kan penyampaian aspirasi-aspirasi yang ada ke DPR. Nah sehingga tadi disampaikan Mbak Puan bahwa keresahan aspirasi itu diterima oleh DPR untuk dilanjutkan kepada pemerintah,” ucap Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
“Dan tentunya diminta juga pemerintah untuk menangkap aspirasi dari masyarakat itu untuk perbaikan-perbaikan tentunya ke depan,” tambahnya.
Sebelumnya, di dalam pidato, Puan menyinggung beberapa sindiran masyarakat untuk pemerintah.
"Ungkapan tersebut dapat berupa kalimat singkat seperti 'kabur aja dulu', sindiran tajam 'Indonesia Gelap', lelucon politik 'negara Konoha' hingga simbol-simbol baru seperti 'bendera One Piece' dan banyak lagi yang menyebar luas di ruang digital," kata Puan.
"Fenomena ini menunjukkan bahwa aspirasi dan keresahan rakyat kini disampaikan dengan bahasa zaman mereka sendiri," tambah dia.
Ketua DPP PDIP ini meminta penguasa untuk mendengar kritik dari masyarakat.
"Bagi para pemegang kekuasaan, semua suara rakyat yang kita dengar bukanlah sekadar kata atau gambar. Di balik setiap kata ada pesan," ucap Puan.
Dasco pun sebelumnya telah meralat pernyataannya tentang upaya memecah belah bangsa lewat pengibaran bendera One Piece. Menurutnya, pengibaran bendera itu tak masalah.