Australia akan segera mengakui kedaulatan Palestina dalam hitungan hari. Langkah Australia mengikuti jejak mitranya seperti Prancis, Inggris, dan Kanada.
Laporan tersebut disampaikan media ternama Negeri Kanguru, Sydney Morning Herald pada Senin (11/8) pagi. Mereka mendapat laporan dari seorang sumber pemerintahan.
Sumber itu mengungkap Perdana Menteri Anthony Albanese akan meneken pengakuan resmi usai menggelar rapat kabinet reguler pada Senin ini.
Sebelum Australia, tepatnya bulan Juli, pemerintah Prancis, Inggris dan Kanada mengumumkan rencana serupa. Pengakuan resmi itu disampaikan pada Sidang Majelis Umum PBB pada September depan.
Prancis, Inggris,dan Kanada dikenal sebagai sekutu Barat pendukung Israel. Sontak rencana pengakuan memicu kemarahan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Pernyataan terbaru pada Minggu (10/8), Netanyahu menekankan rakyat Israel menolak pendirian negara Palestina. Sebab, kata Netanyahu, tindakan itu akan membawa perang, bukan perdamaian.
Adapun Albanese adalah pendukung two-state solution. Pemimpin Australia itu dalam suatu kesempatan mengatakan, Israel punya hak untuk eksis. Saat bersamaan Palestina juga punya hak mendirikan negara sendiri.
“Saya pernah katakan, ini adalah soal waktu, bukan jika,” kata Albanese ketika ditanya soal rencana Australia mengakui Palestina, seperti dikutip dari Reuters.
“Untuk waktu yang lama, posisi bipartisipan Australia adalah mendukung solusi dua negara,” tegas dia.