
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 juga mantan calon presiden RI 2024 Anies Baswedan, menilai ketimpangan di Indonesia masih tinggi dan belum terselesaikan secara serius.
Hal itu ia sampaikan usai menunaikan salat Idul Adha di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6).
Dalam khotbah yang ia sampaikan sebagai khatib, Anies menekankan pentingnya keadilan sosial sebagai wujud dari peradaban kota yang sehat.
“Di Arafah sana semua berkumpul, mereka hanya menggunakan dua helai kain putih, menggambarkan kesetaraan yang luar biasa. Tapi ketika pulang ke kota masing-masing, kita merasakan ketimpangan yang luar biasa,” ujar Anies saat diwawancara usai salat Idul Adha di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6).

Ia menyebut, ketimpangan bukanlah takdir, melainkan hasil dari kebijakan yang diwariskan secara turun-temurun tanpa penyelesaian yang serius.
“Kita masih punya PR besar. Saya ilustrasikan ada ketimpangan yang seringkali ekstrem. Di satu sisi ada restoran yang sekali makan mungkin sama dengan gaji sebulan pekerja. Di sisi lain, ada orang yang sebelum subuh sudah jualan sayur di jalan yang sama dilewati mobil mewah,” katanya.
Anies menekankan bahwa momentum Idul Adha seharusnya menjadi panggilan untuk berbagi dan berkontribusi menghadirkan keadilan sosial di masyarakat.
“Yang punya keluangan finansial, kontribusikan uangnya. Yang punya kompetensi keahlian, bagikan keahliannya. Yang punya apa pun yang sifatnya bisa memberikan dukungan untuk hadirnya keadilan, gunakan itu,” ujar Anies.