Begadang atau tidur larut malam kerap dianggap sebagai kebiasaan buruk, terutama bagi remaja. Tak sedikit orang tua yang merasa cemas melihat anaknya sulit tidur di jam normal dan justru aktif hingga tengah malam. Tapi, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bukan hanya karena gaya hidup, melainkan juga bagian dari proses alami tubuh remaja?
Menurut pakar Kesehatan Tidur dari Johns Hopkins Medicine, Laura Sterni, perubahan pola tidur pada remaja merupakan hal yang wajar. Banyak remaja secara alami mengalami pergeseran ritme sirkadian yakni jam biologis tubuh yang mengatur kapan kita merasa mengantuk atau terjaga.
"Remaja mengalami perubahan alami dalam ritme sirkadian," kata Sterni dikutip dari Wellness and Prevention.
Perubahan biologis selama masa pubertas membuat remaja cenderung sulit tidur lebih awal. Secara alami, mereka baru mulai merasa mengantuk setelah pukul 23.00. Sayangnya, di tengah peningkatan berbagai aktivitas, mulai dari tugas sekolah, pekerjaan rumah, kegiatan ekstrakurikuler, hingga bersosialisasi, waktu tidur mereka justru semakin terbatas.
Menurut Sterni, hal ini menjadi alasan penting bagi orang tua untuk lebih aktif membantu anak remajanya mengatur jadwal tidur. Sebab, banyak remaja tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dibandingkan anak-anak yang lebih kecil.
Lalu, Seberapa Banyak Tidur yang Ideal Bagi Remaja?
Menurut Dokter Anak Johns Hopkins, Dr. Michael Crocetti, remaja sebaiknya tidur antara 9 hingga 9,5 jam per malam. Atau sekitar satu jam lebih banyak dibandingkan kebutuhan tidur anak usia 10 tahun.
Tidur tambahan mendukung perkembangan otak mereka, serta percepatan pertumbuhan fisik. Tidur tambahan juga membantu melindungi mereka dari konsekuensi serius seperti depresi.
Yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Membantu Remaja Menjaga Kualitas Tidur
Moms, membantu remaja menjaga kualitas tidur bukan hal mudah, tetapi ada beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh orang tua, di antaranya:
1. Awali Hari dengan Sinar Matahari
Paparan cahaya alami di pagi hari membantu mengatur jam biologis tubuh. Ajak anak sarapan di dekat jendela atau di luar ruangan agar tubuhnya terbiasa bangun pagi.
2. Tumbuhkan Kesadaran tentang Pentingnya Tidur
Gunakan momen sehari-hari untuk berbicara tentang manfaat tidur. Tanyakan bagaimana perasaan mereka saat ujian atau berolahraga setelah cukup istirahat. Dorong mereka menyadari bahwa tidur cukup meningkatkan fokus dan performa.
3. Atur Ulang Jadwal Harian