
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyebut Agam Rinjani dan 7 orang guide Gunung Rinjani akan diberi sertifikasi rescue internasional. Agam Rinjani adalah salah satu guide yang membantu evakuasi WN Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins, yang jatuh dan meninggal dunia di Gunung Rinjani.
Hal ini Juli ungkapkan saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (2/7).
“Pagi tadi saya kumpulkan lagi mereka (rescuer), Pak, untuk kemudian tadi, Pak, betul-betul mengevaluasi, dan tadi ada kesepakatan akan ada satu jalur selain jalur Sembalun yang akan dipergunakan untuk contoh pendakian dengan standar internasional, Pak, jadi sehingga nanti gunung lain, TN lain bisa mencontoh apa yang sedang digagas oleh kepala balai dan Agam, Agam Rinjani, Rinjani Squad,” ucapnya.
“Termasuk di antaranya pada minggu ini atau minggu depan, 8 orang dari Rinjani termasuk Agam Rinjani ini akan disertifikasi di Bandung dengan sebuah program sertifikasi rescue internasional," tambah Raja Juli.
Dengan sertifikasi ini, Raja Juli berharap Agam dan teman-temannya mampu memberi pelatihan porter dan guide lain. Sehingga memperbanyak orang berpengalaman di gunung tersebut.
"Sehingga nanti mereka bisa melakukan ToT (Training of Trainee) juga ke teman-teman porter dan guide-guide yang lain. Jadi, ini sedang kami benahi secara serius,” tambahnya.

Selain memberi sertifikasi dan membuat jalur baru berstandar internasional, Juli menyebut akan membangun shelter baru di Rinjani untuk menyimpan berbagai alat keselamatan dan penyelamatan. Sarana dan prasarana juga akan diperbaiki.
“Tadi sudah diinventarisasi, minimum peralatan yang diperlukan untuk memprevensi terjadinya kecelakaan. Misalkan tadi dibutuhkan tali minimum 2.000 meter yang disimpan tadi di (kawah) Pelawangan, satu lagi saya simpan di Sembalun atau di danau,” ucap dia.
“Sarana dan prasarana kita harus diperbaiki, sign board, di mana tempat yang berbahaya, mana yang sign board-nya merah, yang tidak boleh sama sekali dilalui, mana yang kuning hati-hati, atau yang hijau yang memang diperbolehkan,” tuturnya.
Juliana ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (24/6) usai terjatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter pada Sabtu (21/6). Proses evakuasi Juliana menemui banyak rintangan karena medan yang sulit serta cuaca buruk.