2 Siswi SLBN Tak Diusir dari Asrama Cimahi, ini Penjelasan Dedi Mulyadi

Dua siswa SLBN A Pajajaran yang viral dengan narasi diusir mendadak dari asrama. Foto: Dok. Istimewa

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi memastikan tidak ada pengusiran dua siswi Sekolah Luar Biasa Nasional (SLBN) A Pajajaran dari asrama Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD).

Asrama tersebut berlokasi di Jalan Jenderal H. Amir Machmud, Kota Cimahi.

Dedi pun memanggil para pihak, terutama Dinas Sosial (Dinsos) Jabar dan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar.

"Tadi dipertemukan di Lembur Pakuan, semuanya," kata Dedi mengawali penjelasan, kepada kumparan, Kamis (24/7).

Dedi Mulyadi. Dok: Humas Pemprov Jabar

Menurut Dedi, yang terjadi hanyalah salah paham. Kedua siswi tersebut menempati asrama yang akan dijadikan asrama putra, dan telah ada sembilan siswa yang sudah menunggu untuk masuk asrama.

"Karena kepala UPTD-nya dan kepala asramanya terdesak waktu, bahwa yang sembilan ini sudah mengantre ingin segera masuk, mungkin agak buru-buru minta memindahkannya," kata Dedi.

Suasana SLBN A Pajajaran. Dok: Humas Pemprov Jabar

Dedi menjelaskan, kedua siswi itu adalah binaan Disdik Jabar; sedangkan asrama tersebut berada di bawah naungan Dinsos Jabar.

"Jadi dua-duanya di bawah naungan Provinsi Jabar, hanya salah pengertian di antara mereka saja," kata Dedi.

Dedi Minta Tambah Kapasitas

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, meninjau SLBN A Pajajaran, Kota Bandung, Kamis (24/7/2025). Dok: Biro Adpim Jabar

Dedi menyebut telah meminta agar kapasitas asrama ditambah. "Itu bisa menampung 100 (anak), sekarang baru ada 11," ujarnya.

"Jadi saya minta agar yang bermasalah di luar, itu segera masuk ke asrama, ditampung di asrama, jadi kapasitasnya ditambah," kata Dedi.