Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 5,3 persen pada 2026. Angka ini lebih tinggi dibanding proyeksi tahun sebelumnya yang berada di kisaran 5,1 persen.
“Tahun depan pertumbuhannya 4,7-5,5 kami perkirakan bisa sekitar 5,3 persen dan dengan kebijakan fiskal yang ekspansif tadi bisa sampai kemudian 5,4 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Kamis (21/8).
Di samping itu, Perry memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.900–Rp 16.400 per dolar AS pada 2026. Namun ia menekankan kecenderungan rupiah bakal dijaga di level Rp 16.300 per dolar AS.
Untuk tahun ini, proyeksinya rupiah akan berada di kisaran Rp 16.100–Rp 16.500 per dolar AS.
Adapun inflasi diperkirakan tetap terjaga di rentang 1,5–3,5 persen atau sekitar 2,5 persen plus minus 1 persen. Target ini masih sama dengan proyeksi inflasi pada 2025.
Adapun dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan mencapai 5,4 persen.