
Iran mulai menyerang balik Israel. Rentetan serangan menarget Ibu Kota Israel, Tel Aviv, dan sekitarnya. Hingga Minggu (15/6) ada dua kali gelombang serangan yang diluncurkan Iran.
Serangan ini merespons serangan Israel ke Teheran yang menarget fasilitas militer dan nuklir. Petinggi militer Iran, ilmuwan nuklir, hingga warga sipil jadi korban.
Berikut yang diketahui soal serangan balik Iran ini.
Gelombang Pertama

Iran meluncurkan rangkaian serangan ke Israel. Ledakan terdengar di langit Yerusalem pada Sabtu (14/6).
"Serangan rudal tambahan diluncurkan ke arah Negara Israel," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Israel membunyikan sirene peringatan di dua kota besar yaitu Yerusalem dan Tel Aviv. Laporan kantor berita Reuters, warga di kedua kota itu tampak berbondong-bondong menuju shelter.
Selain itu, Iran juga berhasil menembak jatuh drone pengintai Israel. Kejadian itu berlangsung di barat laut Iran.

“Pejuang Islam (sebutan pasukan Iran) di wilayah perbatasan Salmas berhasil menembak jatuh pesawat nirawak Israel yang telah melanggar wilayah udara negara itu," kata televisi pemerintah, seperti dikutip dari AFP.
“Drone tersebut telah memasuki wilayah udara Iran dalam misi spionase dan pengintaian,” sambung mereka.
Akibat serangan itu pula, 150 rudal yang dikirimkan Iran ke Israel menewaskan tiga orang. 40 orang lainnya dilaporkan terluka.
Gelombang Kedua

Gelombang serangan kedua dilakukan pada Minggu (15/6) dini hari. Rudal-rudal Iran menghantam Israel.
Laporan dari Al Jazeera menyebut puluhan rudal Iran menarget Tel Aviv. Namun di antaranya berhasil ditangkal oleh sistem pertahanan udara Israel.
Selain serangan rudal, Iran juga menggempur Israel dengan drone. Televisi pemerintah Iran mengeklaim bahwa rudal dan drone mereka telah menyerang target militer di Israel.
Selain itu rudal Iran juga menghantam sebuah rumah di wilayah Galilea dekat Haifa, Israel. Menurut layanan darurat Israel, 14 orang terluka akibat serangan tersebut, satu di antaranya kritis.
"Tim telah melaporkan 14 korban di sebuah rumah dua lantai di Galilea Barat, termasuk satu orang dalam kondisi kritis dan sisanya dengan berbagai tingkat cedera," kata badan layanan medis Israel, Magen David Adom, dikutip dari AFP, Minggu (15/6).

Layanan medis tersebut juga mengkonfirmasi ada satu orang perempuan tewas dalam serangan Iran di dekat Haifa.
Garda Revolusi Iran mengatakan serangan mereka menarget lokasi yang digunakan oleh pesawat tempur Israel untuk mengisi bahan bakar.
"Instalasi yang memproduksi bahan bakar untuk pesawat tempur dan pusat pasokan energi rezim (Israel) menjadi sasaran banyak pesawat nirawak dan rudal," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
"Operasi ofensif angkatan bersenjata Iran akan terus berlanjut lebih ganas dan lebih luas jika kebejatan dan serangan (terhadap Iran) terus berlanjut," sambungnya.
Hingga saat ini, serangan gelombang kedua Iran masih terus menghantam Israel.