
HiPontianak - 20 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Perempuan Pontianak belajar membuat batik tulis. Pelatihan keterampilan yang baru pertama kalinya ini sengaja diberikan kepada warga binaan bagian penting dari proses rehabilitasi sosial, guna mempersiapkan warga binaan agar mampu mandiri secara ekonomi setelah bebas nanti.
“Pelatihan kemandirian kali ini kami fokuskan pada kegiatan membatik, karena ini merupakan pelatihan yang belum pernah dilakukan sebelumnya di LPP Pontianak. Kami ingin membangun dasar untuk produksi batik yang berkelanjutan di sini. 20 warga binaan kami libatkan setelah melalui proses asesmen, dengan mempertimbangkan serta minat dan bakat masing-masing,” ungkap Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Astuti Setiawati pada Kamis, 10 Juli 2025.
Targetnya, Lapas Perempuan Pontianak ini bisa memproduksi batik secara mandiri dan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga.
“Kami berharap, warga binaan yang mengikuti pelatihan ini tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga membentuk kepribadian yang lebih baik. Tujuannya agar mereka memiliki keterampilan dan pengalaman kerja yang bisa diterapkan di luar nanti,” tambahnya.
Astuti juga berharap pembinaan semacam ini bisa terbukti efektif dalam membentuk karakter, meningkatkan kedisiplinan, serta menanamkan rasa tanggung jawab pada diri warga binaan.