Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (25/8) seiring investor menimbang arah suku bunga Amerika Serikat (AS) dan menunggu laporan laba kuartalan Nvidia pekan ini.
Pasar juga masih mencerna reli besar pada Jumat lalu yang sempat mengangkat Dow Jones ke rekor penutupan tertinggi.
Mengutip Reuters, S&P 500 turun 0,43 persen ke 6.439,32. Nasdaq terkoreksi 0,22 persen ke 21.449,29, sementara Dow Jones melemah 0,77 persen ke 45.282,47.
Kenaikan tajam pada Jumat dipicu komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole.
Ia mengisyaratkan pemangkasan suku bunga bisa dipertimbangkan pada pertemuan September, dengan alasan melemahnya pasar tenaga kerja.
"Pasar masih dilanda bencana Jackson Hole. Investor sedang beristirahat sejenak," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Fokus pasar kini beralih ke data inflasi AS melalui Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang akan dirilis Jumat, serta laporan ketenagakerjaan (NFP) pekan depan. Powell sebelumnya menegaskan penurunan suku bunga belum bisa dipastikan.
"Fokus saat ini adalah pasar tenaga kerja," ujar Brian Klimke, Direktur Investasi di Cetera Investment Management.
Di sisi lain, saham Nvidia naik 1 persen menjelang laporan keuangan Rabu mendatang. Kinerja perusahaan chip AI terbesar dunia ini menjadi perhatian utama Wall Street karena bobotnya sekitar 8 persen dari S&P 500.
"Ini adalah peristiwa yang sangat penting dari sudut pandang pelaku pasar," kata Michael Green, Manajer Portofolio di Simplify Asset Management.
Komentar Powell juga mendorong sejumlah bank besar seperti Barclays, BNP Paribas, dan Deutsche Bank memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin bulan depan. Alat FedWatch CME Group menunjukkan peluang pemangkasan sebesar 84 persen. Pasar juga menanti pernyataan pejabat The Fed John Williams dan Lorie Logan terkait arah kebijakan.
Sebagian besar sektor S&P 500 terkoreksi, dipimpin barang konsumsi pokok yang anjlok 1,62 persen dan perawatan kesehatan turun 1,44 persen. Sebelumnya, reli Jumat membantu Dow Jones menutup perdagangan di level tertinggi sejak Desember 2024, sementara S&P 500 mencatat kenaikan harian terkuat sejak Mei.
Di luar itu, beberapa saham mencatat pergerakan signifikan. Keurig Dr Pepper anjlok 11,5 persen setelah mengumumkan akuisisi JDE Peet senilai USD 18,4 miliar. Saham RH dan Wayfair turun lebih dari 5 persen setelah Presiden AS Donald Trump menyebut pemerintah akan menyelidiki tarif impor furnitur.
Trump juga menyinggung rencana pemerintah mengambil alih saham Intel, yang membuat harga saham produsen chip tersebut turun 1 persen.
Adapun volume perdagangan relatif sepi, hanya 14,2 miliar saham berpindah tangan, di bawah rata-rata 20 hari sebelumnya sebesar 17,1 miliar. Saham yang melemah di S&P 500 juga mendominasi dengan rasio 4 banding 1 terhadap saham yang naik.