Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, menyatakan bahwa tujuan berkeluarga adalah bukan hanya untuk melahirkan anak, melainkan untuk memintarkan anak.
Veronica menyebut, Kementerian PPPA terus menggalakkan program pencegahan pernikahan di usia dini. Hal ini untuk mencegah munculnya permasalahan ekonomi hingga sosial di lingkungan keluarga.
Hal itu disampaikan Veronica dalam diskusi bertajuk 'Peran Pembangunan Keluarga dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045', di Toeti Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8).
"Di programnya kita, mencegah pernikahan dini. Tapi, bisa dibayangkan ketika satu keluarga punya 10 anak. Kalau Tegalwaru bisa sampai 13 anak, [di] Jawa Barat, banyak," ujar Veronica dalam diskusi bersama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) tersebut, Sabtu (9/8).
"Makanya kasus anaknya banyak, kasus kekerasannya banyak. Karena itu, mereka enggak punya, oh berani-beraninya punya anak. Karena enggak dipintarin, bahwa tujuan keluarga itu memintarin anak, bukan melahirkan anak," jelas dia.
Veronica menyebut, pemerintah terus berfokus dalam mewujudkan program prioritas dari aspek pemberdayaan perempuan. Menurutnya, perempuan mesti menjadi subjek atau pelaku penerima manfaat alih-alih hanya menjadi objek.
"Perempuan-perempuan itu harusnya menjadi subjek, penerima beneficial, harusnya menjadi pelaku, bukan objek. Nah, ini yang terjadi adalah kita akhirnya bergerak di hilir saja. Karena begitu banyak kasus yang terjadi," ucap dia.
Dia menjelaskan, yang menjadi akar dari segala masalah di keluarga adalah rata-rata banyaknya anak, namun kemampuan ekonominya tidak memadai.
"Nah, akar permasalahan apa? Seperti kita tahu, itu rata-rata punya anak banyak, tapi tidak punya uang. Tidak bisa memberikan maksimal kepada keluarga, karena mereka juga tidak mengerti," paparnya.
Ia pun menyinggung langkah Kementerian PPPA untuk mengupayakan agar perempuan dapat berganti peran: dari tulang rusuk menjadi tulang punggung.
"Nah, bagaimana tugas kita untuk memintarkan aksesibilitas yang ada. Nah, program Pak Presiden selain ketahanan keluarga dari MBG, bagaimana membuat perempuan mengerti, ini ada di tupoksinya BKKBN, tapi di kami bagaimana membuat mereka punya ekonomi," tutur dia.
Lebih lanjut, Veronica pun menyinggung bahwa pihaknya akan membuat jenjang karier bagi pekerja rumah tangga (PRT) dan para pengasuh anak atau caregiver yang dikemas dalam program care economy.
"Jadi, bagaimana kita bilang perempuan-perempuan yang tadinya punya akses dia memang punya akses sekolah, bekerja, tapi di saat yang sama pada umurnya menikah dan punya anak, perempuan mempunyai beban ganda," tandas dia.