IDAI Ungkap Anak Paling Berisiko Cacingan: Wajib Potong Kuku dan Pakai Alas Kaki

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi anak bermain tanpa alas kaki. Foto: Nanako Yamanaka/Shutterstock

Kasus balita 4 tahun di Sukabumi, Raya, yang meninggal akibat cacingan akut menjadi pengingat bagi orang tua untuk memperhatikan lagi kebersihan diri dan lingkungan, serta pola hidup sehari-hari. Raya mengembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan selama 9 hari di rumah sakit. Cacing seberat lebih dari 1 kg juga telah dikeluarkan dari tubuhnya.

Keluarga Raya hidup dalam kemiskinan di Desa Cianaga. Rumahnya tidak memiliki kamar mandi, dan sehari-hari Raya mandi di empang.

Di bawah kolong rumahnya yang berbentuk panggung, diduga di sanalah Raya terpapar larva cacing gelang. Ya Moms, area itu ternyata sering menjadi tempat bermain Raya. Saat kumparan mengunjungi rumahnya, banyak kotoran ayam berserakan di tanah, serta barang dan karung bekas tergeletak.

Anak Paling Berisiko Kena Cacingan, Perhatikan Kebersihan Lingkungan Sekitar!

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2023, yaitu hampir 80 persen populasi yang terkena cacingan adalah anak-anak usia sekolah. Dan cacing gelang (Ascaris lumbricoides) menjadi yang paling banyak menginfeksi orang-orang, baik di Indonesia maupun dunia.

"Karena anak aktif bermain di tanah, di luar rumah, jadi mungkin edukasi mereka tentang perilaku hidup bersih dan sehat belum maksimal. Kenapa itulah anak usia sekolah yang paling banyak," ujar anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, DR. Dr. Riyadi, SpA, Subs IPT(K), dalam webinar yang diselenggarakan IDAI, Jumat (22/8).

Ilustrasi anak mandi hujan. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock

Sementara kelompok selanjutnya yang rentan terinfeksi cacingan adalah anak-anak usia prasekolah atau 2-5 tahun. Sebab, anak di usia ini masih belum memahami sepenuhnya tentang mana saja yang berbahaya atau tidak untuk disentuh.

Beberapa contoh cacing yang siklus hidupnya memerlukan media tanah (soil transmitted helminth) antara lain cacing gelang, cacing cambuk, cacing benang, dan cacing tambang.

Menurut Dr. Riyadi, pada kasus infeksi cacing gelang, misalnya, satu cacing dewasa saja bisa menghasilkan 200.000 telur per hari, dengan masa hidup 1-2 tahun. Dalam siklus hidupnya, telur cacing gelang memerlukan tanah liat serta lingkungan yang hangat dan lembap untuk dapat berkembang. Telur yang telah dibuahi dan mencemari tanah akan menjadi matang dalam waktu tiga minggu, pada suhu 25-30 derajat celcius.

Sejak telur infektif tertelan pada tubuh seseorang, maka diperlukan waktu lebih kurang 2-3 bulan sampai cacing dewasa dan kemudian bertelur lagi. Dan cacing gelang dapat hidup hingga dua tahun di tubuh manusia, lho!

"Cacingan membutuhkan perantara tanah untuk menjadi bentuk yang infektif. Jadi, kalau ada orang dewasa yang cacingan di rumah, maka anak pun akan jadi berisiko," tuturnya.

"Jadi, menularnya melalui perantara tanah, bukan cacing yang tumbuh. Ada manusia yang kecacingan, misalnya, buang air besar tidak pada tempatnya, telurnya keluar, satu cacing saja bisa 200.000 telur, kemudian berkembang. Prosesnya memerlukan perantara di tanah terlebih dahulu," lanjut Dr. Riyadi.

Sehingga, yang masuk ke dalam tubuh seseorang bukanlah cacing yang sudah dewasa, tetapi masih berbentuk telur atau larva. Kemudian, telur cacing itu masuk ke pembuluh darah hingga usus, barulah berkembang menjadi cacing dewasa. Seluruh proses ini bisa berlangsung 2-3 bulan.