Toyota Catat 4.850 SPK di GIIAS 2025, Innova Zenix Jadi Kontributor Utama

Dok. Motoresto.id

MOTORESTO.ID, TANGERANG -- Toyota kembali memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar otomotif Indonesia melalui berbagai pencapaian di pertengahan tahun ini. Di ajang GIIAS 2025, merek berlogo tiga oval ini berhasil mencatat 4.850 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) hanya dalam delapan hari pertama pameran.

Pencapaian tersebut menunjukkan daya tarik tinggi terhadap model-model Toyota, di tengah kondisi pasar yang disebut cukup menantang.

“Khusus selama 8 hari pertama di GIIAS 2025, kami sangat bersyukur atas antusiasme masyarakat, meskipun pasar sedang dalam kondisi yang cukup menantang. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Toyota dan solusi mobilitas yang kami tawarkan masih sangat kuat,” ujar Jap Ernando Demily, Marketing Director TAM.

Dari ribuan SPK tersebut, kontributor terbesar masih dipegang oleh Kijang Innova HEV. Model ini terbukti konsisten menjadi andalan Toyota, melanjutkan tren positif dari tahun sebelumnya saat Kijang Innova Zenix Hybrid memimpin jumlah SPK di GIIAS 2024.

Selain performa penjualan yang kuat di pameran, Toyota juga mencatat kenaikan signifikan dalam penjualan bulanan. Pada Juli 2025, penjualan wholesales Toyota mencapai 18.906 unit, naik 6% dibandingkan bulan sebelumnya. Secara kumulatif, hingga akhir Juli 2025, total penjualan wholesales Toyota telah mencapai 142.753 unit.

“Toyota masih konsisten menjadi pemimpin pasar otomotif nasional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia selama lebih dari 20 tahun,” lanjut Ernando.

Tak hanya memamerkan model unggulan, Toyota juga memperkenalkan Urban Cruiser sebagai model preview. SUV kompak ini ditampilkan untuk mengukur minat pasar Indonesia sebelum masuk tahap produksi lokal.

“Urban Cruiser ini kami hadirkan sebagai preview. Kami ingin melihat bagaimana respons masyarakat Indonesia terhadap model ini. Sama seperti BZ4X sebelumnya, kami akan melengkapi dulu ekosistemnya, termasuk ketersediaan suku cadang. Baru kemudian melangkah ke proses lokalisasi,” jelas Ernando.