TKD Dipangkas, Sri Mulyani Sebut Sampah Daerah Kini Ditangani Pusat

2 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati berbicara selama acara tentang perluasan cakupan kesehatan untuk semua selama pertemuan musim semi IMF-Grup Bank Dunia di kantor pusat Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat. Foto: Mandel Ngan/AFP

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bicara soal dampak pemangkasan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) dalam RAPBN 2026. Ia mengatakan pemerintah pusat bakal mengambil alih sejumlah urusan yang sebelumnya dipegang Pemerintah Daerah (Pemda).

Sri Mulyani mengakui, TKD dipotong cukup dalam, turun 24,8 persen dari Rp 864,1 triliun (outlook APBN 2025) menjadi Rp 650 triliun (RAPBN 2026). Sebagai gantinya, proyek infrastruktur sampai pengelolaan sampah daerah akan ditangani langsung pusat.

"Inpres jalan daerah dan Inpres infrastruktur daerah, bahkan sekarang masalah sampah daerah pun juga akan diambil alih," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Kamis (21/8).

Menurutnya, keputusan ini muncul karena banyak program daerah yang jalan di tempat.

"Jadi memang banyak yang kita mengambil alih karena kita melihat tidak ter-deliver [terealisasi] atau tidak terjadi progres. Padahal ini masalahnya terus berlangsung, makanya kemudian muncul dalam Inpres," ungkap Sri Mulyani.

Pembiayaan akan lewat mekanisme Instruksi Presiden (Inpres) dengan dana dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) Pengelolaan Belanja Lainnya. Pos ini naik signifikan dari Rp 358 triliun (APBN 2025) menjadi Rp 525 triliun (RAPBN 2026).

Sri Mulyani memastikan, meski lewat Inpres yang tidak butuh pembahasan DPR, prinsip transparansi dan akuntabilitas tetap dijaga.

Sebelumnya, anggota Banggar DPR, Dolfie OFP mengatakan pemangkasan TKD 24,8 persen ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.

"Katanya kita mau transparan, akuntabel, tertib? Yang Rp 525 triliun ini keterlibatan DPR di dalam mencermati ini dihapus. Artinya apa? Rp 525 triliun ini pemerintah sendiri menggunakan untuk apa aja, silahkan. Nah ini yang menurut saya tidak memenuhi rasa keadilan dan kepatutan," kata Dolfie.

Untuk itu, Dolfie meminta agar panitia kerja (panja) DPR membahas rambu-rambu penggunaan anggaran jumbo BA BUN senilai Rp 525 triliun tersebut.

Read Entire Article