
Sejumlah titik di Jakarta mengalami bencana banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur dalam waktu lama, mulai Minggu (6/7) kemudian berlanjut pada Senin (7/7) sore. Genangan tinggi menghambat arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan, sehingga tidak jarang pengemudi terpaksa melintasi banjir.
Menerjang genangan air berpotensi merusak komponen mesin hingga terjadi kerusakan fatal, yaitu water hammer.
Dikutip dari laman resmi Astra Daihatsu, water hammer merupakan kondisi kritis ketika air masuk ke ruang bakar dan mengakibatkan blok mesin pecah. Perbedaan sifat air dan bensin memberikan tekanan berlebih dalam proses pembakaran.
Kondisi ini sangat mungkin terjadi ketika mobil melewati genangan air tinggi atau terendam air. tingkat kerusakan yang disebabkan juga terbilang tinggi, mulai dari piston bengkok, hingga menghancurkan komponen lain di dalam mesin. Minimal, akan timbul kebocoran pada area sambungan di dalam mesin yang menyebabkan pembakaran tidak optimal.
“Kami berharap konsumen dapat melakukan pencegahan dan lebih waspada ketika memang terpaksa harus berkendara pada kondisi banjir. Selain itu, konsumen juga bisa memastikan kondisi kendaraannya agar selalu dalam kondisi prima dengan melakukan servis rutin di bengkel resmi”, ujar Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Genangan air yang tinggi memang sebaiknya dihindari. Tapi, ada beberapa cara yang harus diperhatikan apabila terpaksa melintasi genangan banjir.

Perhatikan Posisi Air Intake
Saluran masuk udara atau air intake biasanya terletak lebih tinggi dibandingkan komponen lain di ruang mesin. Sebelum melintas di genangan, pastikan dulu bahwa ketinggian air tidak akan mencapai posisi air intake.
Gunakan Gigi Rendah
Kecepatan yang stabil adalah kunci aman melintasi banjir. Jangan terlalu cepat, karena dapat meninggikan gelombang di depan mobil, serta jangan terlalu lambat, karena putaran mesin akan jadi rendah. Gigi satu atau L (di transmisi otomatis) membuat mesin berada di putaran tinggi dengan kecepatan rendah, sehingga knalpot terbebas dari air masuk.

Melaju Konstan dan Perlahan
Selain mengurangi pembentukan gelombang, melaju secara perlahan juga bisa mengantisipasi apabila ada hambatan seperti polisi tidur atau lubang yang tidak terlihat. Perhatikan pula jalur yang dilalui, apabila lajur dua arah, maka mobil yang kita kemudikan berpotensi menabrak gelombang dari kendaraan arah sebaliknya.
Matikan Mesin saat Mogok.
Ketika ternyata banjir semakin dalam hingga lebih dari setengah roda, segera matikan mesin dan evakuasi diri. Kedalaman air yang terlalu tinggi akan dengan mudah masuk ke dalam mesin dan menyebabkan water hammer.
Keringkan Rem Setelah Melintas
Cukup berkendara di kecepatan sekitar 5 km/h dan lakukan pengereman secara berulang. Tujuannya untuk memastikan sistem pengereman masih berfungsi normal sekaligus mengeringkan kampas rem.