REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu bahasa menyerap kata dari bahasa lain karena didorong kebutuhan penuturnya untuk mengungkapkan suatu konsep, benda, atau lokasi tertentu. Di samping itu, dalam hal bahasa Arab sebagai bahasa sumber, kontak budaya memainkan peran dominan.
Alif Danya Munsyi alias Remy Sylado menulis buku dengan judul yang cukup menarik, 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia Adalah Asing. Dalam artikel “Arab Bawa Adab”, sastrawan itu berpendapat, dalam hal peradaban dan ilmu, bangsa Indonesia berutang budi kepada bangsa Arab.
Kata-kata adab, ilmu, atau akhlak itu sendiri berasal dari bahasa Arab. Bangsa Indonesia mengenali itu semua menyangkut pemahaman dan pelembagaannya sejak bersentuhan dengan syiar agama Islam.
Begitu banyak kata serapan dari bahasa Arab dalam bahasa Indonesia. Contoh lain kata-kata serapan dari bahasa Arab, yakni simak (dari sama’, mendengarkan), alim, musyawarah, napas, khatulistiwa, soal, makalah, naskah, akrab, dan asyik.
“Gambarannya, jika kita baca sebuah kamus bahasa Indonesia yang lengkap, niscaya dalam setiap lembar halaman, mulai dari a sampai z, akan kita dapati di situ sekurangnya lima kata serapan dari bahasa Arab,” demikian tulis Remy Sylado.
Penyerapan kata dari bahasa asing dilakukan kadang kala diiringi dengan perubahan maknawi. Berikut beberapa kata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab dan mengalami hal tersebut.
Misalnya, adab, yang dalam bahasa Arab bisa berarti ‘etika’, ‘sastra’, atau ‘pendidikan’. Sementara itu, dalam bahasa Indonesia kata adab hanya merujuk pada ‘etika’—dengan perkecualian terkait nama sebuah fakultas.
Selain itu, kata ayat dalam bahasa Arab berarti ‘bagian dari pasal’ atau ‘tanda-tanda.’ Dalam bahasa Indonesia, ayat hanya berarti ‘bagian dari pasal dalam kitab atau undang-undang.’
Kata khilaf dalam bahasa Arab berarti bukan hanya‘keliru’, melainkan juga bisa ‘pertentangan.’ Kata aman dalam bahasa Arab berarti ‘sejahtera’ atau dapat pula ‘tenteram.’
Ada pula kata-kata serapan bahasa Indonesia dari bahasa Arab yang mengalami perluasan makna. Misalnya, paham (dari f-h-m) dalam bahasa Arab berarti ‘pengertian’, sedangkan dalam bahasa Indonesia itu bisa juga berarti ‘aliran keyakinan.’ Demikian pula kata hak (dari haq), yang bisa berarti ‘nyata’ dan ‘kewenangan.’
Di samping itu, ada pula kata-kata serapan dari bahasa Arab yang dalam bahasa Indonesia artinya menjadi cukup jauh menyimpang.
Misalnya, kata hemat yang dapat berasal dari kata bahasa Arab hummat (‘keputusan’) atau pula himmat (berarti ‘kemauan’). Hemat dalam bahasa Indonesia berarti ‘tidak boros’ atau ‘pendapat.’
Kata azimat dalam bahasa Indonesia berarti ‘benda bertuah’, tetapi dalam bahasa Arab berarti ‘kemauan yang kuat.’
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, syajarah, yang berarti ‘pohon.’ Kata bahasa Arab, hajat, yang semula berarti serupa dalam bahasa Indonesia menjadi berkonotasi tertentu, yakni dalam ungkapan buang hajat (buang air).