
Siloam Hospitals Surabaya resmi menghadirkan Cuvis Robotic Surgical Asisstant, teknologi bedah robotik mutakhir asal Korea Selatan untuk prosedur Total Knee Replacement (TKR). Teknologi ini dirancang untuk membantu pasien osteoarthritis (OA) stadium lanjut yang mengalami nyeri lutut kronis, dengan hasil operasi yang lebih presisi, minim nyeri, dan masa pemulihan yang lebih cepat.
Cuvis Robotic Surgical Assistant merupakan satu-satunya sistem robotik untuk operasi lutut yang mampu melakukan pemotongan tulang secara otomatis dengan presisi tinggi. Namun tetap di bawah kendali penuh dan pengawasan langsung dokter bedah ortopedi.
Teknologi ini membedakan dari sistem robotik lain yang ada di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan dokter melakukan pemetaan struktur lutut secara menyeluruh melalui CT-scan dan perencanaan digital tiga dimensi. Cuvis Robotic Surgical Assistant bekerja secara real-time dengan tingkat akurasi tinggi, meminimalkan trauma jaringan, menurunkan risiko infeksi, dan mempercepat pemulihan pasca-operasi.
“Cuvis membantu kami melakukan operasi secara lebih presisi, sehingga jaringan sehat bisa tetap terlindungi, rasa nyeri lebih ringan, dan pasien bisa kembali beraktivitas dalam waktu yang lebih singkat,” kata dokter spesialis ortopedi di Siloam Hospitals Surabaya, Teddy Heri Wardhana.
Lebih lanjut, dokter ortopedi lainnya, Kukuh Dwiputra Hernugrahanto, menambahkan, teknologi Cuvis memungkinkan menyesuaikan setiap langkah operasi sesuai anatomi unik pasien. "Dengan dukungan perencanaan digital tiga dimensi, hasilnya lebih optimal dan risiko komplikasi dapat ditekan seminimal mungkin," kata Kukuh.
Peluncuran teknologi ini dilakukan dalam forum Grand Launching Robotic Surgical Assistant for Knee Surgery di main lobby new building raya Gubeng, yang dihadiri manajemen Grup RS Siloam, mitra korporasi, asuransi, dan instansi terkait. Inisiatif ini sejalan dengan pengembangan layanan ortopedi unggulan di Siloam, termasuk pengoperasian gedung baru yang dijadwalkan pada semester kedua tahun ini.
TRANSFORMASI LAYANAN
Dalam sambutannya pada acara ini, Caroline Riady selaku CEO Grup RS Siloam menyampaikan, peluncuran Cuvis Robotic System di Siloam Hospitals Surabaya menandai langkah penting dalam transformasi layanan kesehatan di Indonesia. Pihaknya ingin memastikan pasien mendapatkan akses terhadap teknologi medis terkini tanpa harus ke luar negeri.
"Inovasi ini adalah wujud komitmen kami untuk menghadirkan layanan yang lebih presisi, aman, dan cepat pulih, sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat secara signifikan," kata Caroline.
Prosedur TKR dengan teknologi robotik seperti Cuvis umumnya direkomendasikan bagi pasien OA lanjut yang mengalami nyeri berangsur-angsur, kaku sendi di pagi hari, atau kaku sendi setelah istirahat. Sendi dapat mengalami pembengkakan, muncul suara (krepitus) saat digerakkan, serta keterbatasan gerak. Kondisi ini sering kali dipicu oleh usia lanjut, kelebihan berat badan, riwayat cedera, serta faktor hormonal dan genetik.
Dibandingkan metode konvensional, robotic TKR menghasilkan fungsi sendi yang lebih optimal. Prosedur ini dirancang secara individual berdasarkan anatomi pasien, memungkinkan sayatan yang lebih kecil dan presisi tinggi, serta mengurangi intervensi pada jaringan sehat.
Hasilnya, pasien mengalami nyeri pascaoperasi yang lebih ringan, proses pemulihan yang lebih cepat, serta peningkatan fleksibilitas dan mobilitas lutut, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup yang lebih baik. Penting dipahami bahwa tidak semua pasien nyeri lutut harus menjalani operasi TKR berbantuan robot.
Pasien OA stadium awal biasanya akan mendapatkan terapi non-bedah, seperti pengobatan farmakologis. Teknologi robotik direkomendasikan untuk kasus stadium lanjut ketika metode lain tidak lagi efektif.
KESAKSIAN
Siloam Hospitals Surabaya telah berhasil melakukan prosedur Total Knee Replacement (TKR) berbasis robotic pada Rosemi,57, yang telah lama menderita nyeri lutut akibat osteoarthritis. Cuvis Robotic System memungkinkan pemasangan implan dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi, sehingga meminimalkan nyeri pascaoperasi dan mempercepat proses pemulihan. Hanya dalam beberapa hari, Rosemi sudah dapat kembali beraktivitas tanpa menggunakan alat bantu jalan.
“Pada saat awal tentu merasa takut ya, namun setelahnya saya puas sekali. Dengan dibantu Cuvis, operasinya sangat presisi dan pemulihannya cepat. Pelayanan dokter dan tenaga medis di Siloam Surabaya juga sangat luar biasa,” kata Rosemi.
Kesaksian ini mencerminkan potensi besar robotic surgery dalam meningkatkan hasil klinis dan kualitas hidup pasien. Kehadiran teknologi ini juga memperkuat komitmen Siloam Hospitals Surabaya dalam menghadirkan layanan kesehatan berstandar internasional yang berbasis teknologi canggih.
“Ini kabar baik. Kini pasien tidak perlu lagi bepergian ke luar negeri untuk menjalani operasi dengan sistem robotik. Bagi masyarakat yang membutuhkan tindakan bedah lutut presisi, bisa berobat di Surabaya saja,” tambah Presiden Direktur Grup RS Siloam David Utama. (E-2)