Kualitas hidup merefleksikan bagaimana seseorang menilai kehidupannya, baik dari aspek fisik, psikologis, sosial, maupun lingkungan. Indonesia sudah merdeka selama delapan dekade, tetapi bagaimana sebenarnya kualitas hidup masyarakat kita hari ini?
Pertanyaan ini coba dijawab oleh Indonesian Social Survey (ISS) melalui publikasi hasil survei terbaru mereka. Survei yang dilakukan pada Juli 2025 ini melibatkan 2.200 responden dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Hasilnya, indeks kualitas hidup Indonesia berada di angka 65 dari 100 atau dapat dikategorikan “cukup baik”.
Adapun, ISS menggunakan tujuh aspek pengukuran. Skalanya adalah 1 hingga 100. Nah, kesejahteraan psikologis di Indonesia meraih poin 67,3, Kesehatan (70,1), Keamanan (72,3), Rasa percaya sosial & institusi (70,2), Partisipasi politik (69,7), Kesejahteraan ekonomi (42,6), dan Kualitas lingkungan (62,9).
Kesejahteraan ekonomi jadi yang paling rendah di samping aspek keamanan dan kesehatan yang punya poin tinggi.
“Yang paling rendah adalah kesejahteraan ekonomi. Jadi ini ternyata ada, kalau orang-orang bilang sekarang kan in this economy, ada kesulitan yang nyata, dirasakan terkait dengan ekonomi yang kita hadapi sekarang, itu tergambarkan juga di survei kami ini,” kata Direktur Eksekutif ISS Whinda Yustisia pada Acara Diskusi Publik di Jakarta Pusat, Kamis (21/8).
Hasil tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia merasa cukup bahagia, aman, sehat, dan punya kepercayaan terhadap sesama maupun institusi negara. Tapi dibalik itu, ekonomi rumah tangga masih rendah.
Provinsi dengan Kualitas Hidup Paling Tinggi dan Sebaliknya
Dari 38 provinsi di Indonesia, ada 4 provinsi dengan kualitas hidup paling tinggi yakni Maluku, Papua Pegunungan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Maluku mendapatkan poin 74 dari 100, Papua Pegunungan (71,7), Kalimantan Selatan (71,4), dan Kalimantan Tengah (69,2).
Sebaliknya, ada pula provinsi-provinsi dengan kualitas hidup paling rendah yakni Sulawesi Tengah, Papua, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta.
Sulawesi Tengah jadi yang paling rendah dengan poin 57,4 dari 100, Papua (60, 9), Sumatera Utara (61,1), dan DKI Jakarta (61,9). Hasil ini diperoleh dari penggabungan angka dari masing-masing tujuh dimensi kualitas hidup secara umum.
Berikut rincian indeks kualitas hidup setiap provinsi di Indonesia.
Jakarta Masuk Terendah, Mengapa?
Menariknya, Jakarta jadisalah satu Provinsi dengan kualitas terendah, nomor empat di Indonesia. Lantas, mengapa demikian?
Hal tersebut tak terlepas dari aspek dengan poin paling rendah di Jakarta yakni kesejahteraan ekonomi yang hanya pada angka 46,3 dari 100.
“Kalau kita lihat lagi tadi soal dimensi ekonomi ini, pertanyaannya kan memang soal pencari pekerjaan, kekuasaan ekonomi dan seterusnya, saya rasa memang itu isu yang sangat dominan dirasakan oleh orang-orang di Jakarta saat ini. Nah itu kenapa tidak heran kondisi kesejahteraan ekonominya itu jadinya rendah gitu ya,” terang Whinda.