Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan dana abadi pendidikan Indonesia yang dikelola orang Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan mencapai Rp 175 triliun pada tahun depan.
Dia mengungkapkan dana abadi tahun ini mencapai Rp 154,11 triliun dan ada tambahan Rp 20 triliun tahun ini. Maka dari itu, dana abadi akan mencapai Rp 175 triliun tahun depan.
Secara rinci, dari total dana yang ada tahun ini Rp 154,11 triliun, dana abadi pendidikan Rp126,12 triliun dan dana abadi penelitian mencapai Rp 12,99 triliun. Kemudian dana abadi perguruan tinggi mencapai Rp 10 triliun dan dana abadi kebudayaan sebesar Rp 5 triliun.
"Dengan dana abadi tersebut 670 ribu anak-anak Indonesia telah menerima manfaat, 92 ribu menerima manfaat dalam bentuk beasiswa," papar Sri Mulyani, dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025, di Bandung, Kamis (7/9/2025).
Adapun, dari data jumlah alumni LPDP, sebanyak 55.586 penerima beasiswa dengan gelar dan 578.000 penerima beasiswa non-degree. Dari alumni tersebut, Sri Mulyani mengatakan banyak yang lulus dari universitas berkualitas di luar negeri.
"What about the top university? Di dunia, 3.363 orang, 24 alumni LPDP dari MIT. Saya yakin di sini ada ngga? 63 alumni dari University of Oxford. 96 alumni dari Harvard University. 72 alumni dari University of Cambridge, 20 alumni dari Stanford," paparnya.
"78 dari Berkeley. Dan 308 dari Imperial College London. Tidak ada yang tepuk tangan," lanjutnya seraya meminta apresiasi tamu undangan.
Ke depannya, dia berharap lebih banyak lagi pelajar dan masyarakat Indonesia yang mendapatkan akses pendidikan bermutu melalui dana abadi yang dikelola LPDP. Dia menegaskan ke depannya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno akan menentukan sekolah mana saja yang diarahkan untuk peserta LPDP, termasuk bidang pendidikannya.
"Dan bidang apa, saya rasa itu adalah policy dari setiap pemangku kepentingan. Kami yang mengelola dananya supaya bisa sesuai dengan kepentingan dari masing-masing sektor," katanya
"Jadi bapak-bapak dan ibu sekalian ini masih akan banyak lagi puluhan ribu yang akan follow your steps. Kalau bapak stepnya berhenti, ya Republik berhenti," tegasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting