Dosen komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ada pemain ekonomi yang ingin memiskinkan rakyat. Dalam sidang kabinet paripurna kemarin, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah menghadapi pemain ekonomi yang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dan ingin memiskinkan rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria yang disapa Hensa ini mengatakan kemiskinan memang menjadi perhatian Prabowo. Hensa menilai perhatian ini jelas dituangkan dalam buku Prabowo berjudul “Paradoks Indonesia”. Dalam buku itu disebutkan Indonesia memiliki kekayaan berlimpah, tetapi banyak rakyatnya yang miskin. Berangkat dari situ, Hensa mengatakan Prabowo mengeluarkan kebijakan yang populis.
“Maka banyak program-program Pak Prabowo yang ingin mendistribusikan kekayaan negara ke semua orang. Makanya program-programnya adalah makan bergizi gratis, sekolah rakyat, koperasi merah putih,” kata Hensa kepada Tempo, Kamis, 7 Agustus 2025.
Hensa menilai yang dimaksud Prabowo pemain ekonomi yang memiskinkan rakyat adalah para koruptor yang saat ini menjadi tersangka dan buron. Namun, dia mengatakan Prabowo perlu diingatkan bahwa rakyat tidak ingin menunggu terlalu lama untuk merasakan keberhasilan program populisnya.
“Jadi program-program ini kita dukung sambil terus kita monitor. Kalau ada yang menyimpang ya perlu kita kritisi. Bukan kita membenci,” ujar Hensa. “Jadi kita berikan masukan-masukan kritis supaya tidak tergelincir dan tetap di jalan yang benar.“
Dalam sidang kabinet paripurna, 6 Agustus 2025, Presiden Prabowo mengatakan pemerintah menghadapi pemain ekonomi yang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya. Pemain ekonomi itu ingin memiskinkan rakyat. "Pemain itu anggap bila perlu rakyat dimiskinkan terus. Mereka bisa menghisap kekayaan Indonesia bagaikan menghisap darah, ada," kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2025.
Prabowo mengklaim kepala negara bukanlah anak kecil yang mudah dibohongi. Ia jug menegaskan bahwa menteri di Kabinet Merah Putih juga tidak bisa ditipu oleh pelaku ekonomi itu. "Kami tidak bisa dibohongi, tidak bisa ditipu lagi," kata dia.
Kepala negara menyayangkan pelaku ekonomi yang hanya mengambil kekayaan untuk dirinya sendiri. Padahal, kata dia, pemerintah sudah berniat baik memberikan kesempatan kepada pelaku ekonomi.