Sejarah Sang Saka Merah Putih: Dari era Majapahit hingga Merdeka

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Bendera Merah Putih, simbol kedaulatan dan kebanggaan bangsa Indonesia, memiliki akar sejarah panjang yang telah berkembang sejak masa kerajaan-kerajaan di Nusantara. Warna merah dan putih telah digunakan dalam berbagai lambang dan panji kebesaran kerajaan, seperti Majapahit dan Kediri, yang mencerminkan nilai keberanian dan kesucian.

Seiring perjalanan waktu, Merah Putih kemudian diangkat menjadi lambang perjuangan kemerdekaan oleh para pejuang bangsa. Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, bendera ini resmi dikukuhkan sebagai bendera nasional melalui Undang-Undang Dasar 1945. Lantas, bagaimana sejarah lengkapnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Sejarah awal dan akar budaya

Penggunaan warna merah dan putih di Indonesia bukanlah hal yang baru. Kedua warna ini telah dikenal sejak masa Kerajaan Kediri dan semakin populer saat menjadi lambang kebesaran Kerajaan Majapahit pada abad ke-13. Kombinasi warna tersebut sudah lama melekat dalam budaya dan simbol-simbol kekuasaan di Nusantara.

Secara filosofis, warna merah melambangkan keberanian, sementara putih mencerminkan kesucian. Dalam mitologi Austronesia, kedua warna ini juga merepresentasikan unsur bumi dan langit, yang menunjukkan keseimbangan antara kekuatan fisik dan spiritual dalam kehidupan masyarakat tradisional.

Selain dalam budaya dan kerajaan, bendera serupa juga digunakan oleh tokoh-tokoh perjuangan, seperti Pangeran Diponegoro, dalam melawan penjajahan Belanda. Merah putih telah menjadi simbol identitas dan semangat perjuangan rakyat Nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka.

Baca juga: Polisi bagikan ratusan bendera Merah Putih di wilayah Jakbar

Sebagai simbol perlawanan nasionalis

Pada awal abad ke-20, semangat nasionalisme yang tumbuh di kalangan pelajar dan tokoh-tokoh pergerakan mulai mengangkat bendera Merah Putih sebagai simbol persatuan. Dalam berbagai kegiatan pergerakan, bendera ini dikibarkan sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan serta penegasan jati diri bangsa yang tengah bangkit melawan penindasan kolonial.

Puncak penggunaan simbol Merah Putih terjadi pada Kongres Pemuda 1928. Dalam momentum bersejarah tersebut, bendera Merah Putih menjadi bagian penting dari ikrar Sumpah Pemuda yang menegaskan tekad untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.

Pengesahan dan pengibaran pertama

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, pada 7 September 1944, Jepang memberi sinyal bahwa Indonesia akan dimerdekakan. Sebagai langkah awal, sebuah panitia bendera kebangsaan dibentuk pada 12 September 1944 untuk menentukan desain dan ukuran bendera nasional. Panitia ini dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara dan beranggotakan tokoh-tokoh penting seperti Moh. Yamin, Soepomo, dan lainnya.

Fatmawati, istri Presiden Soekarno, kemudian menjahit Bendera Pusaka dari kain katun Jepang berukuran sekitar 2,7×2 meter. Bendera inilah yang pertama kali dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Pengibaran dilakukan oleh Latief Hendraningrat, Suhud, dan SK Trimurti, diiringi nyanyian lagu kebangsaan oleh rakyat yang berkumpul.

Baca juga: Denny Sumargo: Merah Putih di hari kemerdekaan simbol kebanggaan kita

Makna simbol dan filosofi warna

Dalam berbagai penafsiran, warna merah melambangkan keberanian, darah perjuangan, dan kekuatan rakyat. Sementara itu, putih mencerminkan kesucian, niat luhur, dan kedamaian yang menjadi dasar perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Selain makna universal, merah dan putih juga memiliki arti mendalam dalam tradisi lokal. Dalam budaya Jawa, keduanya melambangkan gula merah dan nasi putih sebagai simbol keseimbangan hidup. Dalam budaya Austronesia, merah-putih melambangkan pasangan simbolik seperti lelaki dan perempuan, serta langit dan bumi.

Status resmi dan kontroversi internasional

Menurut konstitusi Indonesia, nama resmi bendera nasional adalah Sang Saka Merah Putih. Nama ini juga dikenal dengan sebutan Merah Putih atau Sang Dwiwarna. Penamaan tersebut ditegaskan dalam Pasal 35 Undang-Undang Dasar 1945 serta diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Pada tahun 1952, Kerajaan Monako sempat mengajukan keberatan karena merasa memiliki bendera dengan desain serupa. Namun, Indonesia menolak untuk mengganti desain bendera karena merah-putih telah menjadi simbol kebangsaan sejak era Majapahit dan telah ditegaskan dalam konstitusi sebagai identitas nasional yang tidak dapat diganggu gugat.

Kini, Bendera Pusaka asli yang dijahit Fatmawati disimpan dan dirawat di Istana Merdeka. Sementara itu, duplikatnya dikibarkan setiap 17 Agustus dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, serta di seluruh penjuru tanah air sebagai lambang persatuan dan penghormatan atas jasa para pahlawan.

Baca juga: Basarnas Natuna kibarkan bendera 30 meter di pulau terluar Indonesia

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article