
TOMAT diyakini dapat bermanfaat untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi. Penyakit hipertensi masih jadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Selain menurunkan kualitas hidup, kondisi ini juga menjadi penyebab utama berbagai penyakit jantung dan pembunuh nomor satu secara global, menurut studi Global Burden of Disease.
Padahal, tekanan darah tinggi tergolong sebagai faktor risiko yang bisa dicegah. Salah satu langkah efektif adalah melalui perubahan gaya hidup, termasuk pola makan yang sehat.
Faktor makanan berperan penting dalam mencegah penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Asupan tinggi garam, lemak jenuh, serta rendahnya konsumsi buah dan sayur menjadi penyumbang utama tingginya kasus hipertensi. Karena itu, berbagai lembaga internasional seperti European Society of Cardiology (ESC) menyarankan pola makan tinggi sayuran, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan rendah garam serta gula.
Namun kenyataannya, masih banyak pasien berisiko tinggi mengalami penyakit jantung yang belum mendapatkan edukasi gizi yang memadai. Salah satu asupan yang mulai dilirik karena potensinya menurunkan tekanan darah ialah tomat.
Manfaat Tomat untuk Hipertensi
Tomat merupakan salah satu sayuran paling mudah ditemukan dan terjangkau secara ekonomi. Sayuran ini juga menjadi bagian penting dalam pola makan sehat seperti Mediterranean diet. Kandungan utama dalam tomat, yakni likopen, dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Sebuah studi observasional yang baru saja diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan bahwa konsumsi tomat secara rutin berkaitan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi.
Penelitian ini menggunakan data dari studi PREDIMED yang melibatkan lebih dari 7.000 individu lansia dengan risiko tinggi penyakit kardiovaskular.
Selama masa pemantauan tiga tahun, peneliti menemukan bahwa konsumsi tomat lebih dari 100 gram per hari (sekitar satu buah tomat ukuran sedang) berhubungan dengan penurunan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik. Bahkan, risiko hipertensi menurun hingga 36% dibandingkan mereka yang jarang makan tomat.
Menariknya, peneliti menyebut bahwa perubahan pola makan, termasuk meningkatkan konsumsi tomat, bisa sama efektifnya dengan terapi obat, khususnya untuk hipertensi derajat ringan.
Meski tidak menggantikan pengobatan medis sepenuhnya, tomat bisa menjadi bagian dari pendekatan gaya hidup sehat untuk mencegah tekanan darah tinggi. (H-4)