PARTAI Golkar kembali digoyang isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) belakangan ini. Isu Munaslub Golkar yang tak lepas dengan pergantian kursi ketua umum itu langsung menuai sorotan publik.
Ditunjuknya Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang digelar pada 20-21 Agustus 2024 ditengarai atas cawe-cawe mantan Presiden Joko Widodo. Golkar dan istana berulang kali membantah kabar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat Prabowo menjadi presiden, isu digoyangnya kepemimpinan Bahlil diberitakan sejumlah media baru-baru ini. Namun Bahlil sudah menepis isu keretakan di Golkar. “Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya?” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Ahad, 3 Agustus 2025, dikutip Antara.
Daftar Ketum Partai Golkar
1. Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie merupakan seorang pengusaha sukses dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, menjadi Ketua Umum Golkar pada 2009. Masa jabatan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar berlangsung hingga adanya konflik internal dan munculnya kubu yang mendukung Agung Laksono sebagai ketua umum.
Hingga akhirnya Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN Jakarta pada 18 Mei 2015, memutuskan memenangkan kubu Aburizal Bakrie dalam kepengurusan Partai Golkar.
2. Setya Novanto
Setya Novanto menjabat sebagai Ketua Umum Golkar selama tiga tahun, dari tahun 2014 hingga 2017. Namun, masa kepemimpinannya terhenti karena terlibat dalam skandal korupsi E-KTP yang mengakibatkan dirinya ditahan.
3. Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto menjabat sebagai Ketua Umum melalui Munaslub Golkar pada 3 Desember 2017. Ia mengambil alih kepemimpinan partai ini setelah Setya Novanto tersandung kasus korupsi.
4. Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar. Ia terpilih melalui Munas XI Partai Golkar pada 21 Agustus 2024, setelah Airlangga sebelumnya mengundurkan diri tahun lalu. Bahlil akan menjabat hingga 2029.
Bantahan Istana dan Golkar
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi meminta agar tidak semua hal dikaitkan dengan pihak Istana, termasuk pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Partai Golkar dan memilih fokus pada pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan Prasetyo tersebut berkaitan dengan isu Munaslub di tubuh Partai Golkar yang dikabarkan telah mendapat restu dari Presiden Prabowo.
"Tolong jangan segala sesuatu itu misalnya dikaitkan dengan Istana. Bahwa Partai Golkar adalah salah satu partai koalisi utama dari pemerintah, iya. Nah tapi, kalau pun terjadi dinamika, dan Ketua Umum Partai Golkar juga menyampaikan bahwa isu tersebut juga tidak benar," kata Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 6 Agustus 2025.
Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian Partai Golkar Nusron Wahid juga menampik isu tersebut. Nusron mengklaim kabar Munaslub Golkar yang dikaitkan dengan nama dirinya tidak benar.
“Sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang munaslub,” kata Nusron.
Senada, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Meutya Hafid menyatakan tidak ada wacana Munaslub partai. Meutya mengatakan Golkar saat ini tengah fokus mengawal program dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami ingin seluruh program Bapak Presiden dapat berdampak langsung ke masyarakat serta tersampaikan dengan baik. Tidak ada rencana untuk mengadakan Munaslub Golkar,” kata Meutya melalui keterangan tertulisnya, Senin, 4 Agustus 2025.