Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia buka suara soal serangan pemukim ilegal Israel yang menyerang kendaraan diplomatik Rusia di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu. Tanggapan ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Selasa (5/8/2025).
Rusia menganggap insiden yang terjadi pada 30 Juli di dekat permukiman ilegal Israel Giv'at Asaf, sebelah timur Ramallah dan sekitar 20 kilometer utara Yerusalem, sebagai pelanggaran Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik. Ia bahkan mempertanyakan absennya militer Israel untuk campur tangan.
"Tentara Pasukan Pertahanan Israel bahkan tidak repot-repot mencoba menghentikan tindakan agresif para penyerang," ujarnya, dilansir RT.
"Kami menganggap insiden ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik," kata Zakharova, seraya menambahkan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv telah menyampaikan nota resmi kepada otoritas Israel.
Sebelumnya, pada pekan lalu, sebuah kendaraan diplomatik Rusia yang membawa anggota misi diplomatik Moskow untuk Otoritas Palestina, yang juga terakreditasi oleh Kementerian Luar Negeri Israel, diserang di Tepi Barat. Hal ini menyebabkan kerusakan mekanis pada kendaraan itu.
Sementara itu, bulan lalu, Kremlin menegaskan kembali bahwa satu-satunya solusi untuk konflik Israel-Palestina terletak pada pembentukan negara Palestina di samping Israel. Pengakuan Moskow ini bermula pada tahun 1988, ketika Uni Soviet mendukung deklarasi kemerdekaan Palestina.
"Rusia selalu berpegang teguh pada solusi dua negara sebagai dasar penyelesaian masalah Palestina," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan.
Pernyataan ini muncul di tengah konflik di Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023 setelah serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan menewaskan sekitar 1.200 orang. Respons militer Israel sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut, dan telah menuai kritik global atas skala kerusakan dan korban sipil yang ditimbulkannya.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Respons Resmi Israel & Iran, Teheran Minta Bantuan Rusia?