REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Summit Institute for Development (SID) meluncurkan program SMART-MMS untuk memperkuat pemantauan konsumsi suplemen mikronutrien bagi ibu hamil di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peluncuran ini bertepatan dengan peringatan 25 tahun Program SUMMIT, sebuah riset skala besar yang pernah melibatkan lebih dari 42 ribu ibu hamil di Lombok pada 2000–2004.
Penelitian SUMMIT menunjukkan pemakaian Multiple Micronutrient Supplementation (MMS) mampu menurunkan angka kematian bayi sebesar 18 persen, dan bahkan hingga 38 persen pada ibu hamil anemia. Riset lanjutannya, SUMMIT 10 Years (S10Y), menemukan dampak positif jangka panjang terhadap perkembangan kognitif ibu dan anak.
Peneliti utama SUMMIT, Anuraj Shankar, menegaskan bahwa program ini bertujuan mengukur sejauh mana efektivitas MMS dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak jika diterapkan dalam sistem layanan primer. “SUMMIT juga menjadi bukti bahwa peneliti lokal mampu menjalankan riset berskala besar dengan standar internasional,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (16/8/2025).
Kementerian Kesehatan telah mengadopsi MMS sebagai program nasional sejak 2024 di 15 provinsi prioritas. Namun, data Riskesdas 2018 menunjukkan hanya 44,2 persen ibu hamil mengonsumsi minimal 90 tablet zat besi selama kehamilan.
SMART-MMS dirancang untuk menjawab tantangan kepatuhan ini melalui sistem digital berbasis data, pelaporan real-time, pendampingan komunitas, dan pelatihan tenaga kesehatan.
Program SMART-MMS dikembangkan melalui kolaborasi antara SID, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi NTB, tenaga kesehatan, akademisi, dan mitra internasional. Dukungan internasional datang dari Sight and Life serta Children’s Investment Fund Foundation (CIFF) yang memperkuat aspek riset dan intervensi berbasis bukti.
“Studi SUMMIT telah mendorong perubahan kebijakan di tingkat nasional dan global. Temuan 25 tahun lalu membuktikan bahwa suplementasi mikronutrien pada ibu hamil bukan hanya menurunkan angka kematian bayi, tapi juga berdampak pada kecerdasan anak,” ujar Susy Katikana Sebayang, Dewan Pembina SID.
Peluncuran berlangsung pasa Sabtu (9/8/2025) Mataram, dan dihadiri Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal secara virtual, serta jajaran pejabat daerah dan mitra pembangunan. Dalam sambutannya, Gubernur menyatakan kesiapan mendukung pelaksanaan MMS secara menyeluruh di NTB.
Acara turut diisi paparan hasil penelitian, peluncuran resmi SMART-MMS, serta penghargaan untuk tokoh-tokoh yang berkontribusi pada Program SUMMIT.