Psikolog: Familisida Bisa Dipicu Tekanan Mental dan Rasa Putus Asa

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar bidang psikologi dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim, mengungkapkan tindakan familisida atau pembunuhan yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap keluarganya sendiri, kerap dipicu oleh tekanan mental berat yang tidak tertangani. Dalam banyak kasus, pelaku merasa tidak memiliki jalan keluar atas masalah yang dihadapi.

Masalah yang umum memicu kondisi ini di antaranya beban psikologis, lilitan utang, hingga kesulitan ekonomi yang berkepanjangan. Situasi tersebut dapat semakin memburuk ketika pelaku tidak memiliki support system.

"Ketakutan dan kecemasan bahwa keluarganya akan terlantar atau terancam jika ia tidak ada, bisa menjadi pemicu utama seorang ibu atau ayah memilih untuk menghabisi anak-anaknya," ujar Rose saat dihubungi Republika, Selasa (5/8/2025).

Rose menjelaskan bahwa orang tua yang mengalami tekanan batin luar biasa, terutama jika tidak memiliki tempat untuk berbagi atau mencari pertolongan, bisa merasa hidupnya buntu. Dalam kondisi ini, mereka bisa sampai pada kesimpulan keliru bahwa mengakhiri hidup bersama keluarga adalah satu-satunya jalan keluar.

"Jika ia merasa tidak ada yang bisa mendukungnya, ini akan menjadi beban yang sangat luar biasa. Peran support system dari keluarga dan lingkungan menjadi sangat penting," kata dia.

la juga menyoroti pentingnya kepekaan anggota keluarga atau orang terdekat untuk mengenali tanda-tanda awal depresi. Menurutnya, anak-anak yang masih kecil, belum bisa mengenali kondisi mental orang tuanya. Akan tetapi, anak yang lebih besar atau pasangan dan keluarga besar dapat berperan penting sebagai pendukung emosional.

"Jika suami mengalami kekalutan, istri bisa mengajak berdiskusi dan menjadi support system-nya. Begitupun sebaliknya. Jika tidak memungkinkan, maka peran keluarga besar, atau juga profesional seperti psikolog atau konselor, sangat dibutuhkan," jelas dia.

Rose juga mendorong keterlibatan aktif pemerintah setempat, termasuk kepala desa atau tokoh masyarakat, untuk memberikan pendampingan, terutama jika orang tua tersebut tidak memiliki keluarga yang bisa diandalkan.

"Minimal, kita harus bisa menyelamatkan anaknya terlebih dahulu. Jangan sampai keterlambatan dukungan membuat tragedi itu terjadi," kata dia.

Diketahui, baru-baru ini terjadi kasus tragis di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Seorang ibu berinisial VM diduga membawa dua anaknya ke tengah laut hingga keduanya meninggal karena tenggelam. VM sendiri selamat setelah terseret ombak ke tepi pantai.

Setelah kejadian, VM ditemukan dalam kondisi linglung dan bersembunyi di dalam toilet umum di sekitar lokasi. KPAl menyebut kasus ini sebagai tindakan familisida.

Read Entire Article