Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Jenderal Kehormatan bintang 4 kepada sejumlah tokoh militer. Salah satunya adalah kepada Gubernur ke-7 Jakarta Ali Sadikin, yang juga anggota TNI dari Korps Marinir atau dulu bernama KKO.
Ia bersama 4 nama lainnya yang mendapatkan gelar itu yang disematkan dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassu, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Lantas seperti apa profilnya? berikut penjelasannya.
Sebelum menjadi gubernur Jakarta, pria kelahiran Sumedang pada tanggal 07 Juli 1927 ini merupakan jebolan pendidikan militer. Ia merupakan lulusan Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT)--sekarang menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang--pada tahun 1945.
Dari sana, rekam jejaknya di militer dimulai dari bergabung dengan Angkatan Laut, tepatnya di Seksi Angkatan Laut Badan Keamanan Rakyat, cikal bakal TNI AL modern. Lalu ia kemudian mendapatkan penugasan ke Tegal untuk membentuk pangkalan Angkatan Laut dan Korps Marinir yang saat itu bernama KKO.
Ia aktif di dunia militer setidaknya hingga tahun 1966, setelah dia dilantik langsung sebagai Gubernur Jakarta oleh Presiden Sukarno di Istana Negara.
Berikut daftar jabatan yang pernah diembannnya sebelum menjadi Gubernur:
Ali menduduki jabatan gubernur Jakarta hingga tahun 1977. Selama menjabat sebagai gubernur ia dikenal sebagai sosok yang karismatik dan kontroversial.
Salah satu kebijakannya yang menuai sorotan, adalah legalisasi perjudian yang diterapkannya sejak tahun 1967. Kasino-kasino sempat berdiri di Jakarta setidaknya hingga 1974, sebelum kembali dilarang.
Selain dari pada itu, di bawah kepemimpinannya, banyak proyeknya yang mengubah wajah Jakarta.
Mengutip laman resmi DISPUSIP Jakarta, beberapa di antaranya adalah Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, Kota Satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di Kawasan Condet dan pencetus pesta tahunan warga Jakarta yang di kenal sekarang sebagai Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair yang dilaksanakan setiap tanggal 22 Juni.
Ali Sadikin meninggal di Singapura, pada tanggal 20 Mei 2008 di usia 80 tahun.