Presiden Prabowo Subianto menyinggung soal kebijakan efisiensi yang menjadi salah satu kebijakan unggulan di era pemerintahannya. Prabowo mengatakan, perekonomian nasional berdasarkan amanat UUD 1945 diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi.
"Dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan. Jadi efisiensi ini perintah undang-undang dasar," kata Prabowo dalam pidatonya di Sidang Tahunan DPR/MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Namun, Prabowo menyayangkan efisiensi yang dilakukan pemerintahannya malah didemo.
"Tapi ada yang demo lawan efisiensi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyinggung ada orang-orang yang memandang dirinya paling pintar, lebih pintar dari pemikiran Sukarno-Hatta dan generasi 1945 lainnya.
"Menurut hemat saya, pemikiran tersebut adalah keliru. Generasi 45, generasinya Bung Karno, generasinya Bung Hatta, Syahrir, semua tokoh-tokoh itu adalah generasi yang mengalami penjajahan, mereka yang mengalami imperialisme, mereka sadar dan mereka merasakan, melihat bahwa kekayaan Indonesia diangkut ratusan tahun keluar dari Nusantara ini," jelasnya.
Prabowo mengatakan, generasi Bung Karno dan Bung Hatta telah menyusun dokumen yang meski tidak panjang tapi sangat eksplisit menjelaskan bagaimana pemerintah harus melaksanakan ekonomi dan demokrasi.
"Saya berkeyakinan apabila kita jalankan rancang bangunan yang sudah dibuat oleh para pendahulu kita, kita akan menjadi negara yang kuat," pungkasnya.