"Tensi geopolitik terus memanas. Perang fisik berada di mana-mana, perang tarif menjadi ancaman bagi ekonomi global. Tata kelola dunia berubah drastis," ujar Prabowo dalam Pidato tentang RUU APBN 2026 di DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8).
Dia melanjutkan, hal tersebut turut menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara. Namun menurutnya, pemerintah Indonesia terus berjuang agar rakyat tetap terlindungi dan ekonomi domestik tetap stabil.
"Hasilnya dapat kita rasakan sekarang ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year on year, membaik dari triwulan pertama 4,87 persen lebih dari setengahnya adalah kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97 persen. Ekspor kita tumbuh kuat 10,67 persen nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita," jelasnya.
Kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,67 persen di Februari 2025, dari 4,82 persen tahun lalu dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan. Tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47 persen terendah sepanjang sejarah.
"Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4 persen, sehingga menjaga daya beli rakyat terutama masyarakat yang tidak mampu," tambahnya.