
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di balik riuh rendah ruang tunggu dan kesibukan para tenaga medis, sebuah revolusi sunyi tengah berlangsung di ribuan fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh Indonesia. Tumpukan map rekam medis yang menggunung, tulisan resep yang terkadang sulit terbaca, dan proses administrasi yang memakan waktu perlahan tapi pasti mulai tergantikan. Ini era digitalisasi kesehatan, sebuah keniscayaan yang didorong oleh tuntutan efisiensi dan mandat regulasi.
Pemerintah, melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 24 Tahun 2022, telah menetapkan tonggak sejarah: seluruh faskes diwajibkan beralih ke sistem Rekam Medis Elektronik (RME). Ini bukan lagi pilihan, melainkan sebuah gerbang wajib menuju masa depan pelayanan kesehatan. Di tengah gelombang transformasi masif ini, satu nama konsisten muncul sebagai motor penggerak utama, memimpin dari garda terdepan: Assist.id.
Data investigasi Assist.id, seperti dikutip pada Jumat (15/8/2025), menunjukkan sebuah gambaran yang tak terbantahkan. Assist.id bukan sekadar pemain, melainkan telah menjelma menjadi pemimpin pasar RME di tanah air. Pertanyaannya bukan lagi "apa itu Assist.id?", melainkan "bagaimana mereka melakukannya?"
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Mendukung Ribuan Tenaga Kesehatan di Berbagai Spesialisasi
Bagi seorang pemilik klinik, kepercayaan adalah mata uang tertinggi. Keputusan untuk mendigitalkan seluruh data pasien dan operasional adalah langkah besar yang penuh pertimbangan. Di sinilah angka-angka berbicara lebih keras dari sekadar janji.
Saat ini, lebih dari 6.000 fasilitas kesehatan di Indonesia telah menaruh kepercayaan pada sistem RME Assist.id.
Mari kita jeda sejenak untuk meresapi angka ini. Ini bukan sekadar lisensi perangkat lunak yang terjual; ini adalah 6.000+ suara kepercayaan dari para dokter, manajer, dan pemilik klinik yang mempertaruhkan reputasi dan kelancaran bisnis mereka. Angka ini menjadikan Assist.id sebagai software klinik dengan adopsi terluas dan terlaris di Indonesia.
Namun, skala kepercayaan ini memiliki dimensi lain yang lebih mengejutkan: dimensi finansial. Hingga saat ini, sistem Assist.id telah menjadi tulang punggung pencatatan transaksi bisnis senilai lebih dari Rp 1,2 Triliun.
Angka fantastis ini bukanlah omzet Assist.id, melainkan nilai ekonomi yang berputar di dalam ribuan klinik mitra mereka. Ini adalah bukti paling konkret bahwa para pemilik faskes tidak hanya memercayakan data pasien yang krusial, tetapi juga "dapur" bisnis mereka, aliran pendapatan dan kesehatan finansial klinik, kepada keandalan platform ini.
Skalanya menjadi lebih impresif ketika melihat siapa yang menggunakannya. Lebih dari 38.000 tenaga kesehatan (nakes). Mulai dari dokter umum, dokter gigi, hingga bidan, kini mengandalkan Assist.id setiap harinya. Bayangkan efisiensi yang tercipta saat 38.000 profesional dapat mengakses riwayat pasien dalam hitungan detik, mengurangi risiko kesalahan, dan memfokuskan energi mereka pada hal terpenting: merawat pasien. Mereka kini bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras.
Jangkauannya pun melampaui batas geografis. Dari hiruk pikuk Jakarta hingga sudut tenang di Indonesia Timur, sistem ini telah merajut jaringan digital di 36 provinsi dan 500+ kabupaten/kota. Ini adalah bukti nyata bahwa Assist.id bukan hanya solusi untuk klinik di kota besar, melainkan sebuah platform yang dirancang untuk tumbuh bersama faskes di seluruh pelosok negeri.
Jembatan Emas Menuju Satu Sehat: Mitra Strategis di Era Baru
Jika adopsi RME adalah kewajiban, maka integrasi dengan platform Satu Sehat dari Kementerian Kesehatan adalah ujian puncaknya. Satu Sehat adalah visi besar pemerintah untuk menciptakan ekosistem data kesehatan nasional yang terpadu. Bagi klinik, terhubung dengan Satu Sehat berarti memenuhi regulasi, meningkatkan standar pelayanan, dan menjadi bagian dari jaringan kesehatan nasional.
Di sinilah Assist.id menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin sejati. Menurut data terbaru, Assist.id kini tercatat sebagai penyedia RME di Indonesia yang berhasil memfasilitasi faskes terhubung ke Satu Sehat dalam jumlah terbanyak, dengan tingkat kelengkapan kiriman data yang paling komprehensif.
Keberhasilan menaklukkan integrasi rumit ini bukanlah kebetulan. Ini adalah hasil dari fondasi sistem yang dibangun di atas pilar keamanan, legalitas, dan interoperabilitas yang kokoh.
Assist.id telah tersertifikasi ISO 27001, sebuah standar emas internasional untuk keamanan informasi yang menjamin data sensitif pasien dan bisnis klinik terlindungi dengan standar global. Secara legal, statusnya sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang terdaftar resmi di Kominfo dan telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) memberikan jaminan kepatuhan dan kredibilitas tertinggi di mata hukum Indonesia.
Lebih jauh lagi, kesiapan sistem ini juga terbukti dengan kemampuannya melakukan bridging BPJS. Bagi klinik yang setiap hari berhadapan dengan kompleksitas administrasi jaminan sosial, kemampuan sistem untuk terhubung langsung dengan P-Care BPJS adalah sebuah pengubah permainan (game-changer) yang menghilangkan entri data ganda dan mempercepat proses klaim secara drastis.
Apa artinya semua ini bagi pemilik klinik? Ini berarti rasa aman total. Menggunakan Assist.id bukan hanya tentang mendapatkan Aplikasi RME terbaik, tetapi juga tentang memiliki mitra yang teruji secara teknis, terjamin keamanannya, diakui secara legal, dan siap menghadapi tantangan integrasi apapun, baik dengan pemerintah melalui Satu Sehat maupun dengan BPJS. Saat penyedia lain mungkin masih berjuang dengan teknis integrasi, ribuan pengguna Assist.id sudah selangkah di depan.
Wajah Baru Klinik Modern: Sebuah Realitas, Bukan Sekadar Visi
Jauh melampaui angka dan data teknis, dampak sesungguhnya dari digitalisasi ini tecermin pada perubahan atmosfer dan ritme kerja sehari-hari di dalam sebuah fasilitas kesehatan. Transformasi ini mendefinisikan ulang makna efisiensi dan kontrol bagi para pengelola.
Di ribuan faskes yang telah bermitra dengan Assist.id, pemandangan staf yang tenggelam di antara tumpukan map kertas telah menjadi pemandangan dari masa lalu. Kini, setiap data pasien, jadwal kunjungan, dan riwayat pengobatan tersimpan secara terpusat dan aman, dapat diakses hanya dalam hitungan detik. Ini membebaskan waktu tenaga medis dan administrasi untuk fokus pada pelayanan yang lebih berkualitas.
Bagi para pemilik dan manajer, tingkat kendali atas operasional mencapai level yang sebelumnya sulit dicapai. Performa klinik, mulai dari laporan pendapatan, statistik kunjungan, hingga pergerakan stok obat, dapat dipantau secara real-time dari mana saja. Keputusan strategis tidak lagi dibuat berdasarkan firasat, melainkan ditopang oleh data akurat yang tersaji di ujung jari.
Efek positif ini bahkan terasa hingga ke ruang tunggu. Pasien merasakan pengalaman pelayanan yang fundamental berbeda: proses pendaftaran yang jauh lebih cepat, waktu tunggu resep yang dipersingkat, serta alur layanan yang terasa mulus dan modern. Hasil akhirnya adalah tingkat kepuasan pasien yang lebih tinggi, sebuah aset tak ternilai yang secara langsung membangun reputasi dan loyalitas pada klinik.
Visi tentang klinik yang lebih maju, lebih profitabel, dan lebih terkontrol ini bukanlah lagi sebuah angan-angan. Bagi lebih dari 6.000 faskes tersebut, ini adalah realitas operasional yang mereka jalani setiap hari, sebuah fondasi kokoh yang disediakan oleh Assist.id.
Era digital tidak menunggu. Transformasi ini akan terus berjalan, dengan atau tanpa kita. Pertanyaannya bukan lagi "apakah" sebuah klinik perlu beralih, tetapi "kapan". Dan ribuan faskes di seluruh Indonesia telah memberikan jawaban: sekarang, bersama sang pemimpin pasar yang telah terbukti.