
PORTUGAL mengumumkan hari berkabung nasional pada Kamis (4/9) setelah kecelakaan tragis menimpa kereta gantung Gloria di Lisbon. Insiden pada Rabu malam itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 18 lainnya, di salah satu kawasan wisata paling populer ibu kota.
Kereta gantung berwarna kuning tersebut keluar jalur di jalur curam dekat Avenida da Liberdade sebelum menabrak sebuah bangunan. Semua korban, termasuk sejumlah warga asing, berhasil dievakuasi dari reruntuhan oleh tim penyelamat.
Wali Kota Lisbon, Carlos Moedas, menyebut peristiwa ini sebagai “tragedi yang belum pernah dialami kota ini sebelumnya.” Sementara itu, Perdana Menteri Luis Montenegro menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen turut menyampaikan simpati.
Rekaman di lokasi memperlihatkan polisi dan tim penyelamat bekerja hingga larut malam di sekitar rangka kereta yang ringsek dan terbalik menempel pada dinding bangunan. Seorang saksi mata menggambarkan benturan keras itu membuat kereta “roboh seperti kotak kardus.”
Penyelidikan Penyebab Kecelakaan
Jaksa Lisbon menyatakan telah membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Operator transportasi umum kota, Carris, menegaskan semua prosedur perawatan telah dipatuhi. Menurut keterangan mereka, pemeliharaan besar terakhir dilakukan pada 2022, sementara pemeriksaan berkala terakhir selesai pada 2024.
Bagi wisatawan dan warga, funikular seperti Gloria adalah sarana penting untuk menaklukkan bukit-bukit curam Lisbon. Kereta ini pertama kali beroperasi pada 1885 dan dialiri listrik sejak 1915. Selain sebagai transportasi, Gloria juga menjadi ikon kota yang kerap muncul dalam suvenir khas Lisbon. (AFP/Z-2)