
RATUSAN mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Kamis (4/9). Mereka tiba sekitar pukul 16.30 WIB dengan mengenakan jaket almamater dari masing-masing kampus.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa 13 tuntutan yang disampaikan melalui mimbar orasi. Salah seorang perwakilan mahasiswa menyinggung peristiwa kericuhan beberapa hari terakhir yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
Ia menegaskan, kehadiran mahasiswa bukan untuk merusak fasilitas umum, melainkan untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
Adapun 13 tuntutan mahasiswa yang mereka usung dengan tajuk “Selamatkan Indonesia”, di antaranya: turunkan tunjangan DPR dan menghentikan gaya hidup mewah di tengah penderitaan rakyat, sahkan RUU Perampasan Aset, serta menangkap, merampas, dan mengadili harta para koruptor.
Tuntutan juga menyingung soal reformasi total Polri dan DPR, membersihkannya dari praktik mafia, serta membubarkan kartel kekuasaan demi mewujudkan lembaga yang benar-benar pro-rakyat.
Mahasiswa juga meminta aparat membebaskan rekan-rekan mereka yang ditahan, serta menghentikan kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat.
Mereka mengecam tindakan represif aparat, termasuk pemukulan, penggunaan gas air mata, hingga peluru tajam terhadap masyarakat.
Sebelumnya, massa aksi dijadwalkan hadir mulai pukul 13.00 WIB, namun baru terlihat memasuki kawasan Gedung DPR/MPR menjelang sore. (P-4)