Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi membuka kegiatan Pengembangan Inisiatif dan Orientasi Mahasiswa Baru (PIONIR) 2025 di Lapangan Pancasila, Senin (4/8). Sebanyak 10.629 mahasiswa baru program sarjana dan sarjana terapan mengikuti acara yang menandai dimulainya rangkaian orientasi selama dua pekan.
“Dengan bangga kami menyambut kedatangan adik-adik semua sebagai mahasiswa yang terpilih untuk menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada,” kata Rektor UGM, Ova Emilia, dalam sambutannya di hadapan ribuan mahasiswa.
Tahun ini, UGM menerima 8.728 mahasiswa program sarjana dan 1.901 mahasiswa program sarjana terapan. Dari jumlah tersebut, 1.028 mahasiswa atau 9,67 persen merupakan penerima bantuan KIP Kuliah.
Mahasiswa baru UGM 2025 berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, termasuk 32 mahasiswa asing dari India, China, Pakistan, Malaysia, dan Timor Leste.
PIONIR 2025 Angkat Nilai Inisiatif
PIONIR tahun ini mengusung tema “Kontribusi Gadjah Mada Muda, Gemilang Cita Indonesia” dengan tiga nilai utama: inisiatif, keistimewaan Yogyakarta, dan kepedulian sosial.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, menegaskan bahwa inisiatif menjadi ruh utama PIONIR 2025.
“PIONIR itu sebetulnya adalah satu ide yang mengedepankan tentang inisiatif. Karena melalui inisiatif itu, sesuatu apa pun bisa terjadi,” ujarnya kepada Pandangan Jogja, Selasa (29/7).
Bagi Arie, inisiatif adalah kunci perubahan dan menjadi antitesis dari sikap apatis yang sering dilekatkan pada generasi muda.
“Makanya kan karena ada banyak kritik terhadap Gen Z itu kan apatis. Nah, (inisiatif) ini (adalah) antitesis apatisme. Inisiatif, PIONIR ini adalah antitesis apatisme,” tegasnya.
Perubahan nama dari Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) menjadi PIONIR bukan sekadar modifikasi istilah. Menurut Arie, hal ini mencerminkan pergeseran filosofi orientasi mahasiswa baru di UGM: dari sekadar pengenalan kampus menjadi pembentukan karakter mahasiswa yang berani memulai sesuatu tanpa disuruh.
“Nama PIONIR ini sebetulnya adalah bagian dari istilah yang kami buat untuk merangkai, mengambil inisiatif itu. […] dia (mahasiswa) harus berani membuat buat usulan baru, bisa mengambil sesuatu (sebagai) perintis, kemudian memulai,” jelasnya.
Action Plan: Latihan Inisiatif di Lapangan
Nilai inisiatif di PIONIR diterjemahkan ke dalam program Action Plan yang menjadi ciri khas orientasi mahasiswa baru UGM sejak 2018. Program ini mengajak mahasiswa baru mempraktikkan langsung nilai inisiatif di masyarakat.
“Action plan itu menjadi satu rangkaian yang terkait dengan kegiatan pengenalan inisiatif mahasiswa baru di UGM. Harapannya kan mahasiswa itu tidak sekadar kemudian belajar teori di kelas. Tapi kemudian juga mahasiswa baru mampu mempraktikkan knowledge yang mereka peroleh di kelas itu dalam konteks implementasi atau sesuai dengan realitas yang ada di sekitarnya,” kata Plt. Direktur Kemahasiswaan UGM, Hempri Suyatna.