Kontrak Ekspor Mengikat, Strategi Swap Jadi Solusi Jaga Pasokan Gas Domestik

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi pertambangan migas Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Kepastian alokasi gas domestik untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik yang terus meningkat merupakan salah satu syarat utama dalam rangka transisi energi. Dalam beberapa tahun terakhir permintaan akan gas memang meningkat tidak hanya untuk industri tapi juga pembangkit listrik.

Ketersediaan infrastruktur juga vital lantaran temuan gas sekarang yang siap dimonetisasi berada di wilayah timur tapi sebagian besar pusat demand termasuk pembangkit listrik ada di wilayah Indonesia bagian barat.

Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menyatakan dalam kurun waktu 10 tahun atau seperti yang tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 10,3 gigawatt (GW). Sehingga sangat dibutuhkan keandalan serta kepastian pasokan gas. Untuk tahun 2025 tambahan kapasitas sebesar 0,4 GW kemudian untuk tahun 2026 sebesar 1,6 GW lalu tahun 2027 sebesar 3,8 GW. Selanjutnya tahun 2028 sebesar 1,1 GW, tahun 2029 mencapai 2,4 GW. Tahun 2030 sebesar 0,7 GW.

Selanjutnya untuk tahun 2031 hingga 2033 tambahan masing-masing sebesar 0,1 GW dan terakhir tahun 2034 ada tambahan sebesar 0,2 GW.

Kebutuhan gas mengalami kenaikan dari tahun 2024 ke tahun 2025 sebesar 4,64 persen atau 4,97 persen terhadap kebutuhan tahun 2023. Kebutuhan gas mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,3 persen menjadi 2.611 BBTUD di tahun 2033.

Salah satu PLTU milik PLN yang menggunakan batu bara sebagai energi primer. Foto: PLN

"PLN EPI mengharapkan kepastian alokasi gas baik dari sumber domestik ataupun sumber lainnya. Selain itu kami juga mengharapkan dukungan dari Pemerintah dalam setiap proses pengembangan infrastruktur gas termasuk perizinan dan pendanaan," kata Rakhmad dalam webinar DETalk bertema "Menata Pasokan Gas untuk Penguatan Transisi Energi", Selasa (5/8).

Rakhmad mengatakan PLN EPI sangat mendukung pengembangan lapangan gas eksisting ataupun temuan gas baru sehingga PLN bisa segera merampungkan pencarian pasokan gas. Apalagi pemerintah saat ini juga sangat memprioritaskan penggunaan gas untuk kebutuhan dalam negeri.

"Mudah-mudahan bisa mendukung cita-cita menggunakan gas lebih banyak mendampingi EBT, karena tidak hanya bersih, tapi juga dorong kemandirian energi. kita harap dukungan dari pengembangan infrastruktur bisa kita deliver. semoga dukungan stakeholder terkait gas ini dari personal view bisa menjadi tidak hanya transisi energi tapi energy destination," kata Rakhmad.

Sementara itu, Kepala Divisi Komersialisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Rayendra Sidik, menyatakan pada dasarnya produksi gas Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri termasuk untuk pembangkit listrik, hanya saja para produsen gas sudah telanjur meneken kontrak jangka panjang dengan para pembelinya di luar negeri. Untuk itu sambil menunggu pasokan gas lain yang berasal dari temuan-temuan cadangan gas baru, maka pemerintah berinisiatif untuk menjalankan strategi swap.

"Ada kontrak-kontrak jangka panjang sudah lebih dulu komit ke luar negeri. kita coba renegosiasi kirim belakangan akan ada proyek besar 2027 akhir 2028 kalau sudah on stream pak Rakhmad (PLN EPI) aman ada lagi proyek di Genting. Kita akan bicara dengan para pembeli, di mana bisa sepakati istilahnya jadwal ulang kargo-kargo mereka," katanya.

Rayendra mengakui untuk bisa meningkatkan pemanfaatan gas ini perlu salah satu tantangan terberat adalah dari sisi infrastruktur. Setelah itu baru dari sisi harga. "Tantangannya pusat demand dan produksi belum match (ketemu). Belum ada infrastruktur untuk membawa gas dari pusat produksi ke demand. Isu berikutnya adalah daya beli karena harus bawa dari ujung ke ujung itu butuh biaya kembali ke daya beli," ungkap Rayendra.