Lampung Geh, Bandar Lampung – PT Pertamina EP akan melaksanakan survei seismik dua dimensi (2D) di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan dengan panjang lintasan mencapai kurang lebih 688,5 kilometer.
Survei ini bertujuan memetakan struktur bawah tanah dan potensi energi migas sebelum dilakukan pengeboran.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Migas, Nanang Abdul Manaf menjelaskan, survei seismik 2D merupakan metode pengumpulan data yang memberikan gambaran dua dimensi struktur geologi bawah permukaan.
“Kegiatan ini akan melintasi lima kabupaten di Lampung, yaitu Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Way Kanan, Lampung Tengah, dan Lampung Timur, serta dua kabupaten di Sumatera Selatan,” ujarnya, dalam Rapat Koordinasi dan FGD Survei Seismik 2D di Provinsi Lampung, pada Selasa (12/8).
Survei ini akan menjangkau total 35 kecamatan dan 142 desa di dua provinsi, yang direncanakan berlangsung mulai Desember 2025 hingga Agustus 2026.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menyatakan, dukungan penuh terhadap kegiatan ini yang sejalan dengan Asta Cita ke-2 Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka terkait ketahanan energi nasional.
“Survei seismik ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus menjadikan Lampung sebagai salah satu lumbung energi masa depan,” kata Gubernur Mirza.
Menurutnya, kegiatan ini juga mendukung sistem pertahanan dan kemandirian bangsa melalui swasembada energi, pangan, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Ia mengingatkan agar pelaksanaan survei memperhatikan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, serta menghormati hak dan kearifan lokal masyarakat.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan bermanfaat besar, tidak hanya bagi Lampung, tapi juga untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Mirza juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) teknis dan pemerintah kabupaten yang terlibat agar aktif dalam sosialisasi, fasilitasi lapangan, dan dokumentasi kegiatan.
“Ini juga bagian dari knowledge sharing dan penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam mengelola kegiatan hulu migas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek mengungkapkan, wilayah survei seismik mencakup area yang memiliki indikasi potensi migas, termasuk lokasi semburan lumpur setinggi 25 meter di Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang.
“Secara indikasi, ini menunjukkan adanya potensi minyak dan gas di wilayah semburan lumpur kemarin. Namun tetap perlu penelitian lebih lanjut,” jelas Sopian.
Ia mengungkapkan, lokasi semburan lumpur setinggi 25 meter di Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang masuk dalam wilayah area kerja PT Pertamina EP Regional 1 Sumatera.
Pihaknya telah menginformasikan kepada Pertamina, yang menilai indikasi tersebut positif namun memerlukan kajian lebih mendalam.