
MENTERI Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menargetkan perbaikan fasilitas umum (fasum) yang rusak usai demo maksimal enam bulan.
Pendataan kerusakan sudah dilakukan dan dibahas dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto. Ada tiga kategori kerusakan: ringan, sedang, dan berat.
"Kalau ringan, kurang dari satu minggu harus selesai. Misalnya kaca pecah. Kalau sedang, 3-4 bulan. Kalau berat, bisa enam bulan," kata Dody saat meninjau Gerbang Tol Pejompongan, Selasa (2/9).
Prioritas Perbaikan
Fasilitas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menjadi prioritas, seperti jalan tol, halte, kantor pemerintahan, serta sarana pelayanan publik di daerah. Anggaran perbaikan fasum diperkirakan Rp900 miliar, dengan fokus awal di Jakarta.
Halte TransJakarta menjadi perhatian utama karena menyangkut mobilitas warga. Target fungsional halte ditetapkan tujuh hari, meski perbaikan fisik penuh menyesuaikan tingkat kerusakan.
Data Kerusakan
- 21 fasilitas rusak ringan
- 18 rusak sedang
- 35 rusak berat
Selain itu, tujuh gerbang tol terdampak, enam di antaranya terbakar: GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1. Dampaknya meliputi rusaknya sistem transaksi, ruang petugas, hingga instalasi listrik.
Kementerian PU menawarkan bantuan, namun Jasa Marga menyatakan siap menangani perbaikan dengan anggaran sekitar Rp80 miliar.
"Kalau diperbaiki jangan setengah-setengah, bisa membahayakan pengguna jalan tol," tegas Dody.
Jasa Marga telah melakukan pembersihan material, sterilisasi area, serta mengoperasikan mobile reader sebagai solusi sementara. Perbaikan sudah dimulai sejak 31 Agustus dan ditargetkan selesai 7 September. (Z-10)