Operasional penyeberangan di Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Bali ditutup sementara karena cuaca buruk, per hari ini Rabu (6/8). Operasional penyeberangan akan dibuka apabila kondisi cuaca dinyatakan baik untuk berlayar.
Kepala Kantor KSOP Benoa Aprianus Hangki mengatakan, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk sampai pada Sabtu (9/8). Pelabuhan akan berkoordinasi dengan operator kapal dan BMKG untuk menentukan operasional penyeberangan kembali dibuka.
"Pada hari ini untuk Pelabuhan Sanur, kami lakukan penundaan beberapa pelayaran mulai dari tadi pagi sampai siang hari ini mengingat kondisi alur masuk Pelabuhan Sanur itu cukup ekstrem (di tengah cuaca buruk)," katanya, Rabu (6/8).
Sebanyak 72 kapal dengan 120 kali penyeberangan terpaksa ditunda akibat penutupan Pelabuhan Sanur. Rute penyeberangan adalah Pelabuhan Sanur-Pelabuhan Nusa Penida dan Pelabuhan Nusa Lembongan.
Pihak operator kapal, katanya, telah berkoordinasi dengan para penumpang untuk melakukan penjadwalan ulang tiket penyeberangan. Para penumpang diharapkan memaklumi penutupan operasional demi keselamatan.
"Kami berkoordinasi dengan Pelabuhan Nusa Penida dan Nusa Lembongan untuk tidak memberangkatkan penumpang-penumpang dengan tujuan Sanur, alternatif lain itu masih dimungkinkan," katanya.
Berdasarkan peringatan dini BMKG pada 7-10 Agustus 2025, peringatan dini dengan gelombang tinggi sekitar 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Lombok. Gelombang tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok Bagian Selatan, dan Perairan Selatan.
Pola angin di wilayah Perairan Utara Bali umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin 4-20 knot, sedangkan di wilayah Perairan Selat Bali umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 4-20 knot.
Gelombang tinggi ini disebabkan adanya fenomena tekanan udara tinggi di perairan barat Australia, yang memicu munculnya gelombang alun menjalar ke utara menuju perairan selatan Indonesia termasuk wilayah Bali.
Sebelumnya, akibat cuaca buruk ini sebuah Fast Boat Dolpin 2 terbalik saat diterjang ombak setinggi 2-4 meter, Selasa (5/8) kemarin. Kapal mengangkut 75 penumpang dan 5 ABK. Penumpang ini terdiri dari 73 WNA dan 2 WNI. Dalam insiden ini, sebanyak 77 penumpang dan 4 ABK berhasil diselamatkan, sementara 2 penumpang dan 1 ABK dinyatakan tewas.
Penumpang tewas adalah Shio Quo Hong (20 tahun) dan Hanqing Yu (37 tahun). Keduanya laki-laki dan WN China. Sedangkan, ABK adalah I Kadek Adi Jaya Dinata (23 tahun, laki-laki).