
KANTOR Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (12/8) meminta Israel segera memberikan akses penuh dan tanpa hambatan bagi wartawan asing untuk masuk ke Jalur Gaza. Lembaga itu menegaskan, serangan terhadap jurnalis menghalangi upaya mendokumentasikan situasi nyata di lapangan.
Juru bicara Thameen al-Kheetan kepada Anadolu menyebut enam wartawan tewas akibat serangan Israel terbaru di Gaza.
Dia mengecam serangan pada Minggu (10/8) terhadap tenda yang digunakan oleh jurnalis di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, yang menewaskan enam jurnalis Palestina. Serangan itu dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Korban jiwa meliputi koresponden Al Jazeera Anas al-Sharif dan Mohammed Qreiqea, juru kamera Ibrahim Zaher dan Moamen Aliwa, asisten Mohammed Noufal, serta jurnalis lepas Mohammed al-Khaldi yang meninggal pada Senin (11/8) akibat luka-lukanya.
Menurut kantor media Gaza, sejak dimulainya perang Israel di wilayah tersebut, sudah 238 wartawan tewas. Konflik yang kini memasuki bulan ke-22 itu telah menyebabkan hampir 61.600 korban jiwa sejak Oktober 2023.
Tekanan internasional terhadap Israel terus meningkat. Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait operasi militernya di Gaza. (Anadolu/H-3)